Posts

Showing posts from February, 2021

HARI INI 33 TAHUN LALU

Image
Ilustrasi: regional.kompas.com Hari ini adalah hari Sabtu tanggal 27 Februari 2021. Hari dan tanggal tahun ini sama dengan hari dan tanggal pada 33 tahun yang lalu. Yaitu Sabtu tanggal 27 Februari 1988. Ini adalah hari bersejarah dalam hidupku sebagai anak muda. Aku telah menyelesaikan satu etape lagi dalam lintasan perjalanan hidupku. Hari ini aku dinobatkan sebagai seorang sarjana. Dengan istilah lazimnya, wisuda. Aku diwisuda bersama seribuan sarjana lainnya dari berbagai disiplin ilmu. Kami akan dinobatkan pada pukul 09.00 wib. Tempatnya di Gedung Serbaguna FPOK IKIP Jakarta. Gedung ini berlokasi di kampus timur yang terdiri dari: FPOK, FPTK dan FMIPA. Gedung ini adalah tempat latihan berbagai cabang olahraga untuk para mahasiswa FPOK. Tapi pada hari ini, ia disulap menjadi tempat seremonial yang cantik. Di dalam gedung ini akan ada wisudawan dari jenjang S1, S2, dan S3. Selain para wisudawan juga ada para pendamping. Entah itu kedua orangtua wisudawan, atau Istri dan anak, a

LAKON 3 BABAK BERSAMA PAK GURU ROBBY

Babak Pertama, Perkenalan Aku mengenalnya sekitar tahun 1981. Aku berkenalan dengannya di bawah rindang lambaian nyiur yang terusik angin laut di halaman belakang sekolah. Ketika itu aku masih duduk di awal semester satu kelas III SGO (sekolah guru olahraga) Kupang. Atau penyebutan jaman sekarang adalah kelas dua belas. Halamannya tidak terlalu rapi dan tidak rata. Ya, tidak ada unsur penataan yang disengaja di sana. Tapi tidak kumuh-kumuh amat atau kotor sekali. Lumayan untuk berleha-leha bercanda dan bersenda gurau. Atau duduk-duduk menunggu bunyi bel masuk kelas untuk mengikuti pelajaran berikut. Tumbuhnya pepohonan kelapa juga tidak tertata. Artinya mereka hidup sesuka-sukanya. Entah dari mana mereka ada di sana dan bagaimana cara mereka bisa berkoloni seperti itu. Aku tidak tahu persis. Yang jelas mereka telah tegak kokoh menjulang menantang matahari ketika aku tercatat sebagai siswa di sekolah pencetak guru olahraga itu. Saat itu adalah jam pelajaran senam. Senam lantai

GAMBAR GAGAH YANG JANGGAL

Image
Foto: iklan produk rokok Saya sangat penasaran dengan salah satu gambar yang selalu saya lihat setiap kali melewatinya. Karena penasaran, saya ambil gambarnya dengan kamera telepon pintar. Lalu saya coba amati lebih teliti. Dan berikut adalah ulasan dan komentar saya. Gambar itu terpampang di salah satu ruas jalan di kota Kupang. Nama tempatnya adalah Bundaran PU. Di sana ada tugu Tirosa (Timor, Rote, Sabu) dengan air mancur berjogetnya. Dan juga ada sebuah taman yang nyaman sebagai tempat berkongko-kongo. Biasanya taman itu dipenuhi oleh anak-anak muda dan para pedagang setiap malamnya. Tetapi semenjak Covid-19 menyerang, spot itu sepi karena memang dilarang berkerumun. Sesuai anjuran pemerintah, tidak boleh ada lagi kumpul-kumpul. Semua masyarakat diimbau untuk tetap tinggal di rumah. Spot ini adalah pertemuan 4 arus lalu lintas. Dari utara adalah jalan Pulau Indah. Dari timur adalah jalan Piet A. Tallo. Dari selatan jalan Tuak Daun Merah. Dan dari barat jalan Frans Seda. Karen

GURU ITU TELAH MENINGGALKAN KESAN YANG MEMPENGARUHIKU

Image
  Ilustrasi: news.detik.com “Sejak awal pertemuan saya merasa bahwa saya akan menyukai dan menikmati belajar dengannya. Admosfir dalam kelas membuktikan bahwa orang ini adalah seorang guru sejati dan bukan hanya seseorang yang mengajar agar siswanya belajar. Minat para siswa begitu tinggi sehingga anak-anak bergerombol dan membentuk kelompok masing-masing demi mendiskusikan guru yang satu ini; metode dan idenya, serta betapa senang kami menunggu kehadirannya di kelas. Saya masih mengingat suatu kejadian di mana dia terlambat dua puluh lima menit dari jam mengajarnya yang hanya lima puluh menit. Tetapi sekalipun demikian, saya tidak melihat satu pun siswa meninggalkan tempat duduknya. Saya juga masih ingat suatu saat setelah belajar, saya rela tidak mengikuti pelajaran berikut demi meneruskan diskusi dengannya tentang topik yang baru saja dia bahas. Untuk itu, saya ingin menceritakan kembali cara mengajar guruku ini dan mengapa saya merasa bahwa dia adalah guru yang teramat heba

GEGARA PUNYA PASPOR PERANCIS, IA GUGUR

Masih ingatkah pembaca akan Gloria Natapradja Hamel? Ya, dia adalah seorang siswi cantik asal Bandung. Ia juga seorang anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka). Ia akan menaikkan dan/atau menurunkan sang Merah Putih di Istana Merdeka Jakarta dalam upacara peringatan Kemerdekaan RI ke 71, 17 Agustus 2016 yang lalu. Apa yang ingin disampaikan atau didapat dari berita basi ini? Tidak ada! Hanya sekedar mengajak pembaca mengenang kembali masa itu. Kasarnya sekedar tes daya ingat apakah masih tokcer? Ternyata masih pada tokcer. Terima kasih atas respon ingatan yang baik itu. Saya cukupkan sampai di situ tentang daya ingat pembaca. Saya tutup karena semuanya mengingat secara baik. Seolah masih segar di ingatan. Ijinkan saya beralih ke hal lain. Begini! Baru kemarin ada berita heboh bahwa ada warga Negara Amerika yang memimpin bangsa ini. Dan saya pun barusan selesai membaca artikel dari kompasianer Pujakusuma bertajuk: Ketika Warga Amerika Terpilih Jadi Bupati di Indonesia.

FENOMENA DEMAM ALIP BA TA, SEORANG PROFESIONAL BERGAYA BERSAHAJA

Image
Fotot dari youtube Alip Ba ta Belakangan ini dunia maya dan media sosial dihebohkan dengan demam Alip Ba Ta. Seorang gitaris fingerstyle Indonesia yang luar biasa penampilannya. Dia mendapat banyak pujian dari musisi dari berbagai penjuru dunia. Saya termasuk salah satu pengagumnya. Awalnya saya tidak/belum tahu tentang Alip Ba Ta. Saya sempat melihatnya secara tidak sengaja di kanal youtube . Tapi sejak pertama kali melihat secara tidak sengaja itu akhirnya saya ketagihan dan terus mencari videonya. Videonya selalu saya cari dan tonton karena sangat luarbiasa permainannya. Selain untuk dinikmati juga sebisa mungkin mencontoh atau belajar caranya bermain. Walaupun hingga saat ini saya belum mampu melakukan seperti dirinya. Dalam mengunggah videonya bermain solo gitar jarang bahkan tidak pernah dia memberi kata pengantar. Tidak bicara. Dia langsung memainkan gitarnya dengan ekspresi yang lebih sering datar. Hanya kadang ia menutup mata atau mengubah mimiknya karena melodi yang ag

ANGKPAO BERTUAH SANG DIREKTUR

Image
Foto dari travel.tribunenews.com Sore itu menjelang magrib. Aku disambangi oleh seseorang. Seseorang yang belum pernah kukenal. Ia belum terlalu tua. Tetapi dia juga sudah tidak muda-muda amat. Aku perkirakan usianya antara 35 dan 40-an tahun. Ia masih kelihatan cantik dan seksi. Enak untuk dilihat. Ia datang diantar oleh sopirnya. Tetapi sopirnya tak dibolehkannya ikut masuk dalam rumah. Ia seorang diri melangkah masuk rumah menemuiku. Ia menggantung tas kecil di sikunya sebagai asesoris. Dia kupersilakan menempati salah satu kursi yang terdekat dengan pintu masuk ruang tamu. Penampilannya cukup memberi kesan aduhai. Badannya langsing ramping nan imbang. Cirikhas orang yang selalu menjaga pola makan dan rajin merawat tubuh. Ia tidak gempal sintal tapi juga kurus. Pas ukuran tubuhnya. Sedap dipandang mata. Rambutnya dipangkas pendek ala laki-laki. Tetapi tetap anggun khas perempuan. Ia mengenakan blus putih lengan pendek dengan belahan depan yang lumayan dalam. Dan kombinasi bawa

INDUK AYAM YANG SETIA

Image
Sumber: tokopedia.com Setiap hari aku melihat seekor induk ayam bersama anak-anaknya di halamanku. Induk ayam berwarna hitam dan anak-anak yang berusia kurang lebih satu minggu. Induknya berupaya dan berusaha melindungi dan menjaga anak-anaknya. Induk ayam dengan setia melindungi dan menjaga anak-anaknya. Caranya adalah dengan mengais tanah demi menemukan makanan bagi anak-anaknya. Tiada jenuh ia melakukan hal itu demi generasi barunya ini sebagai penggantinya kelak. Dia mengais-ngais tanah dengan dua tujuan terpuji teruji. Pertama, ia berusaha mencari dan memberi makanan kepada anak-anaknya. Yang kedua, ia menunjukkan kepada generasi barunya bagaimana cara mencari makan untuk bertahan hidup. Dia akan dan terus mengais kalau nalurinya mengatakan di sana tersedia makanan. Bila tidak ada lagi yang didapat, ia pindah ke tempat lain. Di tempat yang baru pun ia lakukan hal yang sama yaitu mengais. Terus mengais tanpa menangis. Sambil memberi makan dengan cara mengais, ia beritahukan

BERMALAM MINGGU DI MEJA HIJAU

Sabtu sore yang malam minggu ini saya janjian bersama beberapa orang teman untuk berkumpul di kampus. Di sana kami akan beradu kekuatan dan strategi di meja hijau. Tapi sayang yang datang berkumpul hanya empat orang yaitu: Mas Edi, Mas Emu, Bro Semi dan saya. Setelah ada kata sepakat melalui jejaring WA tentang waktu, saya pun berangkat. Saya menyusuri jalan-jalan kampung dari Tilong ke kampus di belakang Polresta Kupang. Dari rumah melewati jalan Oetete yang menurun dan berkelok, jalan Timor Raya, Bimoku, jalan Piet A. Tallo kemudian jalan Frans Seda dan masuk ke areal kampus. Kami pun sama-sama berada di TKP dan sudah mengelilingi meja hijau tepat jam 15.00 wita. Kami akan berolahraga sebagai salah satu upaya menangkal covid. Aktivitas yang menguras energi tapi menyegarkan dan menguatkan. Masing-masing datang dengan perlengkapannya sendiri-sendiri. Perlengkapannya adalah satu bet, satu bola, air minum masing-masing dan tentu saja pakaian ganti. Lalu tiap kami menyiapkan diri de