GURU ITU TELAH MENINGGALKAN KESAN YANG MEMPENGARUHIKU
![]() |
Ilustrasi: news.detik.com |
“Sejak awal
pertemuan saya merasa bahwa saya akan menyukai dan menikmati belajar dengannya.
Admosfir dalam kelas membuktikan bahwa orang ini adalah seorang guru sejati dan
bukan hanya seseorang yang mengajar agar siswanya belajar.
Minat para
siswa begitu tinggi sehingga anak-anak bergerombol dan membentuk kelompok
masing-masing demi mendiskusikan guru yang satu ini; metode dan idenya, serta
betapa senang kami menunggu kehadirannya di kelas.
Saya masih
mengingat suatu kejadian di mana dia terlambat dua puluh lima menit dari jam
mengajarnya yang hanya lima puluh menit. Tetapi sekalipun demikian, saya tidak
melihat satu pun siswa meninggalkan tempat duduknya.
Saya juga
masih ingat suatu saat setelah belajar, saya rela tidak mengikuti pelajaran
berikut demi meneruskan diskusi dengannya tentang topik yang baru saja dia
bahas.
Untuk itu,
saya ingin menceritakan kembali cara mengajar guruku ini dan mengapa saya
merasa bahwa dia adalah guru yang teramat hebat yang pernah saya temui.
Pertama, ia
memiliki
pengetahuan yang luas baik mata pelajaran yang diampu maupun bidang
lainnya. Maka saya merasa bahwa siapapun yang ingin mengajar haruslah memiliki
pengetahuan yang luas dalam bidangnya sebagai landasan untuk meletakkan penge-tahuan
lainnya.
Guruku ini
memilikinya karena dia seorang pembaca yang baik dan rajin. Dia tidak fanatik-kaku
dengan mata pelajarannya saja, malah sebaliknya dia mengintegrasikan berbagai
pengetahuan yang berbeda-beda itu ke dalam bidang keahliannya sendiri.
Guru ini juga
tidak menyampaikan materinya dengan cara meletakkan fakta di dalam kepala para
siswanya saja atau siapapun yang menjadi lawan bicaranya, tapi dia
berusaha keras menekankan pada makna dan pengertian.
Dia selalu menjaga
komunikasi yang baik dengan siswanya dan mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif
yaitu mengontrol mereka dengan cara meminta perhatian para siswa selama
belajar. Dia juga selalu memberi waktu luangnya yang berharga untuk para
siswanya.
Satu hal lagi
dari guruku ini yang sangat mempengaruhi saya yaitu koordinasi yang mengagumkan
antara pikiran dan ucapannya. Dia menguasai penuh ucapannya dengan
kekayaan perbendaharaan kata karena latar belakang dan pengalamannya.
Karena itu, ia
sering kali dipilih sebagai pembicara dalam berbagai pertemuan di sekolah.
Bakat bicara dan ekspresi yang dimilikinya itu sungguh menyatu dengan
kepribadiannya yang dinamis.
Menurut
penglihatan saya, dia adalah guru yang tulus dalam menunaikan setiap tugas
pekerjaannya. Kemauannya untuk berbagi pengetahuan dan kecakapan mengajarnya
yang mengagumkan itu telah benar-benar mempengaruhi saya dan banyak teman
lainnya.”
Di atas adalah
sebuah surat dari seorang murid di Amerika yang bernama Robert V. Hoffman. Ia
sangat terkesan dengan cara mengajar mantan gurunya yang entah siapa namanya.
Karena tidak ditulis di teks aslinya.
Surat ini tertera
dalam buku: Foundations of Physical
Education di halaman 416. Buku ini ditulis oleh Charles A. Bucher yang diterbitkan
di New York oleh penerbit The C.V. Mosby Company pada tahun 1964.
Walaupun yang
tulis surat itu adalah seorang Amerika tetapi saya terkesan akan isinya. Dan
biarlah ia juga sekaligus mewakili perasaan saya (dan mungkin Anda, para
pembaca) terhadap guru-guru hebat yang pernah mengajar saya (dan Anda).
Saya meberanikan
diri untuk menayangkannya agar banyak orang bisa membacanya. Bila yang
membacanya adalah seorang murid atau mantan murid, biarlah ia bersyukur karena
pernah memiliki guru hebat seperti itu. Atau jika yang membacanya adalah
seorang guru yang senantiasa melakukan itu untuk murid atau mantan muridnya,
biarlah ia pun mengucap syukur bahwa ia telah meninggalkan kesan yang sungguh
luarbiasa.
Maka biarlah
surat ini dijadikan semacam pengingat. Ia menuntun Anda kembali bernostalgia ke
masa sekolah dulu. Sebagai murid, Anda akan membayangkan guru hebat itu seperti
yang diceritakan oleh Robert V. Hoffman di suratnya. Dan sebagai guru, ia akan
mendorong Anda untuk terus melakukan yang lebih baik lagi. Di antaranya mungkin
Anda yang sedang membaca artikel ini.
Saya sungguh percaya bahwa bapak/ibu guru
Indonesia telah melakukannya dengan baik. Karena mereka telah menorehkan pengetahuan
dan keterampilan berharga di dalam hidup setiap muridnya dengan potlot contoh
dan teladan hidup.
Tilong-Kupang,
NTT
Sabtu, 20 Februari
2021 (01.53 wita)
Referensi:
Charles A. Bucher. 1964. Foundations of Physical Education. New York: The C.V. Mosby Company.
Comments
Post a Comment