Posts

Showing posts from August, 2021

INDONESIA MERESPON TILONG

Image
Ilustrasi: pooc.org. Ada banyak respon ketika berbagi pengalaman seputar tulis-menulis, karang-mengarang dua hari lalu. Respon yang saya maksud adalah berupa pertanyaan dan/atau komentar. Mereka berasal dari seluruh pelosok Nusantara. Sedangkan saya berada di Tilong. Maka tulisan ini saya beri judul: Indonesia Merespon Tilong. Tahapan-tahapan berdiskusi di dunia maya adalah sampaikan dulu lalu merespon kemudian. Ketika materi disampaikan, peserta menyimak dengan saksama. Apabila sudah selesai paparannya barulah mereka diberi kesempatan untuk memberik tanggapan. Oleh karena itu, saya akan menayangkan kembali interaksi antara Indonesia dan Tilong melalui tulisan ini. Saya akan mendahulukan pertanyaannya, kemudian jawaban akan mengikuti di bawahnya. Semoga tanya jawab ini dapat menjadi inspirasi bagi pembaca. Dan demi kemaslahatan banyak orang, saya tidak akan mencantumkan nama penanya. Ini saya sengaja. Agar harkat penanya tetap tejaga sekiranya ada pertanyaan yang kurang berbobot

PESAN KECIL DARI TILONG: JADIKAN MENULIS SEBAGAI KEBIASAAN SEHARI-HARI!

Image
Ilustrasi: popbela.com. Tadi malam saya berkesempatan berbagi pengalaman tentang menulis. Saya berbagi dari Tilong kepada teman-teman pegiat literasi dari seluruh pelosok negeri. Kegiatan berbagi itu dimulai pukul jam 20.00 – 21.30 wita. Semoga memenuhi harapan dan kebutuhan akan rasa haus dan lapar informasi kepenulisan mereka. Seperti yang sudah saya sampaikan di tayangkan terdahulu bahwa sedang persiapan. Mempersiapkan diri untuk berbagi dengan teman-teman di WAG MBI (WA grup Menulis Buku Inspirasi). Dan tadi malam telah terselenggara dengan baik. Saya mempersiapkannya satu hari sebelum pertemuan di udara. Itu sebabnya, tanggal yang tertera di akhir tulisan ini bukanlah hari ini. Tetapi hari Minggu tanggal 29 Agustus. Rasanya itu tidak masalah, bukan? Berikut adalah materi yang saya bagikan. Apa itu kebiasaan? Saya ringkaskan arti kebiasaan dari KBBI elektronik. Satu , sesuatu yang biasa dan selalu dikerjakan. Dua , pola untuk melakukan sesuatu secara berulang-ulang untuk hal

IN MEMORIAM Dr. OCTAVIANUS MATAKUPAN, M.Pd.: SELAMAT JALAN, SAHABAT!

Image
Dr. Octavianus Matakupan, M.Pd.: ukounj202.blogspot.com. Pukul 11.25 wita aku menerima notifikasi di telepon. Pesan dari sahabat dekatku, Dr. Fahmy Fachrezzy, M.Pd., yang sedang berada di Bulgaria. Ia sedang menemani para atletnya bertarung di sana dalam lomba Aerobic Gymnastics . Di aplikasi WA itu tertulis: “Joy! Sudah tahu, Octav wafat?” Setelah membaca, aku hanya terdiam, merasa tak percaya. Tak menyangka berita duka itu tentang sahabat kami. Setelah jeda, kami bercakap-cakap banyak lagi. Di sela-sela percakapan, Sabeum, begitu aku memanggilnya, mengirimkan tiga gambar. Dia mengirimkan ambar-gambar itu untuk mendukung berita yang telah disampaikannya. Supaya juga jangan dikira itu berita hoaks alias bohong. Aku langsung mengkonfirmasi beberapa teman lainnya tentang hal ini. Dan mereka pun membenarkan berita tersebut. Malah seorang sahabat lain menjelaskan apa sebabnya. Katanya bahwa Bung Octav, panggilan akrab almarhum, sakit jantung. Ya, sudah kita tak bisa menangkal waktu

AKU MEREPRESENTASI MASYARAKAT TILONG

Image
Ilustrasi: psychologymania.com. Hari ini aku tidak bisa menulis secara baik. Pikiranku terbagi antara siapkan materi untuk presentasi di hari Senin dan pergi keluar rumah. Yaitu untuk mencari stasiun pengisi gallon isi ulang. Sungguh merepotkan. Eh , bukan merepotkan tapi menyita memecah-belah perhatian. Memang menyita malah membuyarkan atau menghancurkan perhatian. Kenapa? Sebab keduanya sama-sama penting. Aku mengkategorikan keduanya sebagai kebutuhan dasar. Tapi tentunya tidak bisa keduanya dijalankan dalam waktu yang sama. Aku harus bisa memilih walau sulit bin pelik. Oleh karena itu, aku mengambil jalan tengah. Aku berdiam diri sejenak lalu membiarkan nalarku memutuskan apa yang sebaiknya aku dahulukan. Akhirnya dengan kekuatan konsentrasi karena pertolongan Tuhan, aku pilih siapkan materi untuk besok. Kenapa? Karena ia melibatkan banyak orang di luar diriku. Kalau galon hanya untuk pribadi. Aku akhirnya memutuskan untuk siapkan materi supaya tidak memalukan. Seba bukan han

TILONG & SUMBER DAYANYA

Image
Ilustrasi: ekbis.sindonews.com. Setiap tempat memiliki keunikannya tersendiri yang tidak dipunyai tempat lainnya. Mungkin mirip tetapi tidak ada yang sama persis. Di mana pun itu di seluruh permukaan bumi ini ada kelebihan dan kekhususan tertentu. Dan ini yang membuat suatu tempat memiliki daya magisnya sendiri. Daya magis yang dimaksud adalah sumber dayanya. Dan sumber daya itu, menurutku hanya ada dua. Yaitu sumber daya alam sebagai anugerah Tuhan terunik dan terbaik yang dikaruniakan-Nya. Kemudian sumber daya manusia sebagai usaha keras manusia itu. Yaitu untuk mengasah dirinya agar mampu mengolah sumber daya alam yang ada. Jadi alam ini sebagai karunia ilahi telah mengguratkan keindahan. Keindahan alam untuk dikelola dan dinikmati. Dengan keindahan yang asri ditambah sedikit sentuhan manusia, jadilah dia bermanfaat. Bermanfaat bagi pengelola dan juga penikmatnya. Sentuhan manusia yang dimaksud adalah bagaimana membuat alam tertentu menjadi nyaman kala dijangkau. Di sinilah di

PERSIAPAN BERBAGI SECARA DARING

Image
Ilustrasi: lokerjogja.id. Hari ini aku ingin mempersiapkan diri untuk menyampaikan materi secara daring nanti. Aku akan berbagi pengetahuan dan keterampilan menulis bagi teman-teman. Yaitu mereka yang tergabung dalam grup WA sebuah komunitas. Komunitas itu bernama: Menulis Buku Inspirasi. Ia diinisiasi dan juga dikomandani oleh Dra. Lilis Sutikno, S.H. Beliau adalah seorang guru senior di Kabupaten Kupang. Ia selalu diminta sebagai pembicara dalam berbagai kegiatan. Apakah yang berhubungan dengan kepenulisan atau pun keguruan. Kegiatan ini disebut dengan nama: Pelatihan Menulis. Pelatihan ini terselenggara berkat kerjasama Grup WA MBI dan Agupena Nusa Tenggara Timur. MBI adalah Menulis Buku Inspirasi, sedangkan Agupena adalah Asosiasi Guru Penulis Nasional (wilayah NTT). Yang menjadi sasaran akhir dari pelatihan ini adalah setiap peserta menghasilkan sebuah tulisan. Para peserta diarahkan untuk menulis sesuai tema yang disepakati. Tema itu telah ditentukan oleh panitia (Pengurus

DI TILONG, AKU BERBAGI!

Image
Ilustrasi: agungnugrohosusanto.com. Di tahun awal aku menjadi penghuni Tilong, aku telah bertekad untuk menjadi berkat. Aku berusaha memanfaatkan kebisaanku untuk memberdayakan orang lain, anak-anak dalam hal ini. Aku berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan mereka. Keinginan itu semakin kuat setelah setiap hari aku menyaksikan sebuah kenyataan. Yaitu anak-anak usia sekolah hanya bermain sepakbola. Seluruh waktunya hanya untuk bermain. Maka naluri guruku membisikkan sesuatu pada diri sendiri. “Coba ajarkan sesuatu pada mereka.” Demikian suara itu. Karena itu, aku menilik diri sendiri apa yang bisa kusumbangkan. Apa yang kupunya yang bisa kuberikan kepada anak-anak bangsa. Karena aku guru, aku berkeinginan untuk mengedukasi, mengajar dan melatih, mereka yang kebetulan ada di sekelilingku. Setelah menghitung-hitung kekuatan, aku sadar apa yang kumiliki. Dan kekuatan itu adalah yang harus bisa kubagikan anak-anak itu. Lalu kesadaran itu menuntunku untuk memberikan pengetahuan dan

TILONG, TEMPATKU BERLITERASI

Image
Peta dusun Tilong: google map Selama masa pandemic covid 19, aku menghabiskan waktu di kampung, Tilong. Sebuah kampung kecil di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Pandemi ini telah mengekang banyak orang untuk tidak bepergian, termasuk aku. Hari-hariku hanya terisi dengan membaca hal-hal yang ringan dan yang lucu. Sekali dua aku menantang diri sendiri untuk menuangkan isi hati dan pikiran dalam tulisan yang – sekali lagi – ringan dan bersahaja. Tulisan yang sekiranya mungkin tidak mengerutkan dahi orang yang membaca. Atau menyunting tulisan yang sudah jadi dan tertayang. Kegiatan membaca yang selalu kujalani adalah: Baca Alkitab sesudah bangun pagi, memantau dan membaca berita di media sosial atau media online, membaca tulisan-tulisan yang pernah kubuat atau membaca buku untuk mendapat informasi yang kuperlu. Kalau menulis, kebetulan sekarang aku sedang menantang diriku untuk rutin menulis. Sehari satu tulisan untuk ditayangkan di webside YPTD. Ini adalah program yang dic

TAAT PAJAK DEMI KEMERDEKAAN BERKENDARA

Image
  Ilustrasi: revolusimental.go.id. Hari ini aku memaksakan diri melaksanakan misi yang tertunda kemarin. Misinya adalah membayar pajak kendaraan, motor dalam hal ini. Ialah satu-satunya kendaraan yang kumiliki. Maka sebagai pribadi yang taat pajak aku harus melunasinya. Dan beres! Tadi pagi aku berangkat dari rumah di Tilong ke kantor Samsat Polres Kupang di Babau. Tilong berada di Kecamatan Kupang Tengah sedangkan Babau di Kecamatan Kupang Timur. Kedua kecamatan ini merupakan bagian dari daerah Pemerintahan Kabupaten Kupang. Ia berada di daerah matahari terbit dari Kota Kupang. Aku mengambil rute dari Tilong turun ke arah Noelbaki. Lalu belok kanan menyusur jalan Timor Raya yang adalah jalan lintas Timor ke timur. Sesudah Noelbaki aku akan melewati Oebelo lalu Tuapukan dan berakhir di Babau. Oh, ya, aku mampir mengisi bahan bakar di SPBU Noelbaki yang berbatasan dengan Oebelo. Kantor Samsat berada di sebelah barat Polres Kupang di sisi selatan jalan Timor Raya. Kedua kantor ini