TILONG & SUMBER DAYANYA

Ilustrasi: ekbis.sindonews.com.

Setiap tempat memiliki keunikannya tersendiri yang tidak dipunyai tempat lainnya. Mungkin mirip tetapi tidak ada yang sama persis. Di mana pun itu di seluruh permukaan bumi ini ada kelebihan dan kekhususan tertentu. Dan ini yang membuat suatu tempat memiliki daya magisnya sendiri.

Daya magis yang dimaksud adalah sumber dayanya. Dan sumber daya itu, menurutku hanya ada dua. Yaitu sumber daya alam sebagai anugerah Tuhan terunik dan terbaik yang dikaruniakan-Nya. Kemudian sumber daya manusia sebagai usaha keras manusia itu. Yaitu untuk mengasah dirinya agar mampu mengolah sumber daya alam yang ada.

Jadi alam ini sebagai karunia ilahi telah mengguratkan keindahan. Keindahan alam untuk dikelola dan dinikmati. Dengan keindahan yang asri ditambah sedikit sentuhan manusia, jadilah dia bermanfaat. Bermanfaat bagi pengelola dan juga penikmatnya.

Sentuhan manusia yang dimaksud adalah bagaimana membuat alam tertentu menjadi nyaman kala dijangkau. Di sinilah dibutuhkan sumber daya manusia itu. Yaitu segala nalar dan rasa yang dicurahkan untuk mengubah apa saja termasuk alam. Dari susah jadi gampang. Dari yang jelek menjadi lebih bagus sedap dipandang.

Misalnya, Bali. Ia sangat terkenal di alam jagad ini karena pariwisatanya. Dan menurut cerita, Bali memiliki alam pantai yang eksotik. Dan memang hal itu tidak terbantahkan. Tapi apakah di daerah lain tidak ada pantai yang elok? Atau apakah di tempat-tempat lain tidak ada pantainya sama sekali? Jelas ada.

Kenyataannya ada banyak pantai di Indonesia. Tapi kenapa hanya Bali yang terkenal? Itu karena banyak orang yang mengunjungi dan menceritakannya kepada orang lain. Begitu seterusnya hingga satu dunia tahu itu. Berarti kata kuncinya adalah pemberitaan yang masif. Itu yang menyebabkan orang-orang menjadi penasaran dan ingin mengunjunginya.

Apakah Tilong bisa terkenal seperti Bali? Walahualam. Tiada yang tahu misteri dan rahasia itu. Kalau pun ia, kemungkinan baru bisa terjadi di tahun-tahun ke depan. Karena itu, pada tulisan kali ini aku hanya ingin menguak sumber dayanya saja. Siapa tahu dengan informasi ini ada orang-orang hebat yang mau perduli dengan Tilong.

Karena dengan keperdulian itu, ia akan menyulap wajah Tilong menjadi keren. Seperti seseorang yang baru keluar dari salon kecantikan. Ia menjadi lebih enak dilihat karena ada perlakuan khusus dari tangan-tangan terampil. Begitulah Tilong jadinya bila ada tangan terampil yang datang dan menatanya.

Apa sajakah sumber daya kampung Tilong? Kalau dari alam, ada tempat rekreasi seperti: Bendungan. Kini di Tilong sudah ada dua bendungan besar. Kedua tempat ini memiliki pemandangan dan suasana yang berbeda karena ia ada di antara tebing. Lembah yang membelah gunung.

Bendungan Tilong: ada.pu.go.id

Tersedia air yang melimpah dari kedua bendungan besar ini. Konsentrasi kumpulan air itu disalurkan ke lahan-lahan pertanian di sekitarnya. Dan juga sebagai penyuplai air bersih ke masyarakat kota Kupang dan sebagian Kabupaten Kupang. Ironisnya air-air itu tidak ada yang mampir rumah-rumah penduduk Tilong sendiri. Entah mengapa?

Hasil sumber daya alam yang diperoleh karena ada sentuhan manusia di Tilong adalah nira. Nira atau di kampung kami dikenal dengan nama tuak diperoleh dari pohon gewang dan/atau lontar. Kedua pohon ini masih serumpun atau sekeluarga atau sesuku dengan spesies lain dengan marga Arecaceae (alamandah.org.).

Pohon gewang: bpplhkkupang.or.id.

Spesies dari Arecaceae (alamandah.org.), antara lain yang familiar di Indonesia: Enau atau aren dengan nama latin arenga piƱata; Kelapa, cocos nucifera; kelapa sawit, elaeis guineesi dan elaeis oleifera; salak, salacca zalacca; sagu atau rumbia, metroxylon sago; gebang, gabang atau kami menyebutnya gewang, coryphe utan; siwalan atau lontar dengan nama latin borassus flabellifer. Dan masih banyak lagi.

Pohon lontar: joehenukh.blogspot.com.


Nira dari kedua pohon biasa dimanfaatkan untuk membuat: gula merah baik yang berbentuk cair atau pun padat. Kami menyebutnya: gula air untuk yang cair dan gula batu untuk yang padat. Dari sini lahir banyak varian baru, salah satunya adalah gula semut. Selain itu, biasa juga dibuat cuka dan minuman beralkohol. Tentang ini nanti di episode berikut.

Sedangkan dari sumber daya manusia Tilong, sebagian besarnya adalah petani. Sebagian lagi sebagai tukang ojek. Itu karena tingkat pendidikan yang rendah. Tapi dengan perkembangan yang tak terbendung sekarang ini, pendidikan menjadi pilihan teratas orangtua terhadap anak-anaknya. Suatu saat akan ada banyak ahli datang dari Tilong. Nothing’s impossible, begitu kata orang Tilong!

Kiranya itulah beberapa hal yang ingin dan dapat kubagi kepada pembaca tentang Tilong. Dalam hal dari segi sumber dayanya yang belum sementereng daerah lain. Semoga dalam uraian berikut aku bisa mengupas menyuguhkan potensi dan sisi lain dari kampung kecilku ini. Dan semoga dunia mau menerimanya.  

Tabe, Pareng, Punten!

 

 

Tilong-Kupang, NTT

Sabtu, 28 Agustus 2021 (23.32 wita) 

Comments

Popular posts from this blog

POIRHAQIE de KRISSIEN

BELAJAR = PEMAKSAAN PEMBIASAAN DIRI

TIDAK PAKE JUDUL