Posts

Showing posts from June, 2020

NOVICE

Image
Team NOVICE: Dokpri. Novice… Sepertinya ada sebutir takdir yang terselubung Bersama tujuan kami berkuliah di sini Bertemu dan menyatu dalam keluarga Novice Ribuan hari kami lewati segala suka dan semua duka Ribuan hari kami diubah menjadi sosok yang berbeda Novice… Tempat kami lahir, merangkak, berjalan hingga berlari Kami tumbuh tanpa tergores luka Lapangan, papan, ring, dan si kulit bundar Adalah kepuasan akbar kami yang tak tertandingi Bahkan oleh paras ayu tujuh bidadari sekalipun Pada akhirnya waktu telah memaksa Maafkan… Kami harus berpulang ke tanah asal Di sana generasi Novice akan kami ciptakan Sebagai bukti semangatmu yang terpatri Di setiap inci sudut hati kami Bait-bait puisi di atas adalah goresan Ronal Matingmau. Ia mengekspresikan rasa dan nalarnya melalui untaian kata indah bermakna. Ungkapan rasa bangga, terima kasih dan sebuah janji sucinya kepada Novice. Ia merasa bangga karena pernah menjadi bagian dari Novice. Ia bertei

JOGGING

“Ma, aku jogging dulu. Hanya di dalam komplek sini saja.” Ujar suamiku pamit. Ia keluar pukul lima lewat tiga puluh pagi. Anak-anak masih meringkuk di kamar masing-masing. Hanya kami berdua yang sudah bangun. Aku tak ikut karena banyak hal yang harus kutangani. Aku siapkan sarapan untuk seisi rumah. Jadi aku mengalah tidak jogging . Selain itu, aku juga merasa kurang sehat untuk lari pagi. Mungkin nanti sore bisa. Semoga!    Aku dan suamiku suka jogging . Biasanya kami jogging di gor. Komplek kegiatan olahraga yang ada di kota kecil kami. Sebuah komplek tempat menempa anak-anak muda Indonesia di kota kami dalam bidang olahraga. Di komplek ini ada lapangan sepakbola. Di sana juga ada gedung tempat perhelatan olahraga diselenggarakan. Ada gedung khusus untuk beberapa cabang olahraga beladiri. Ada asrama atlet dan pengurus komite olahraga. Dan sebagainya. Aku dan suami lebih cenderung jogging di komplek olahraga ini. Daripada jogging di taman kota. Karena menurutku mayoritas

PAKET KIRIMAN

Image
Pagi ini aku dikejutkan oleh sebuah suara di ujung telepon. Ia bertanya mengkonfirmasi sebuah nama dan alamat. Nama dan alamat penerima seperti yang tertulis di sebuah paket kiriman yang sedang dipegang dan amati. Saya meyakinkannya bahwa nama dan alamat itu adalah milik saya. Ia pun masih berbicara panjang tentang bagaimana mengantarnya. Sekali lagi saya yakinkan dia agar tidak usah diantar. Saya yang akan mengambil menjemputnya. Paket kiriman itu adalah hadiah tantangan menulis. Tantangan yang diberikan Omjay beberapa waktu lalu di grup WA belajar menulis daring. Hadiahnya adalah seperti judul dan gambar tantangan menulis waktu itu, Pisang Cokelat. Setelah terima paketnya, saya minta tolong karyawan tadi mengambil gambarnya. Gambar diri penerima dan bingkisan yang diterima. Ini adalah pertanggungan jawab moral sekaligus ucapan terima kasih kepada penyelenggara dan pemberi. Untuk itu, layaklah saya berterima kasih lagi kepada Omjay sebagai pemberi tantangan. Juga terima

IBU SISKA BERBAGI ILMU MENULIS NONFIKSI

I.               Pengantar Nonfiksi bukanlah karya tulis rekaan. Tapi tulisan yang dilandaskan pada kenyataan yang ada atau yang ditemui. Menulis nonfiksi haruslah dengan bahasa yang lugas dan tidak bersayap atau berbunga. Ada beberapa ragam menulis nonfiksi. Itulah gambaran materi pembelajaran kali ini. Seperti apa detailnya? Silakan ikuti hingga tuntas. Materi ini akan disampaikan oleh seorang editor handal. Selain pemaparan materi, ada juga Tanya jawab yang akan memperkaya pembaca. Pembelajaran ini berlangsung pada hari Jumat tanggal 19 Juni 2020. Dimulai dari jam 19.00 hingga 21.00 wib. Moderator yang mengendalikan jalannya aktivitas belajar ini adalah Ibu Fatimah dari Aceh. Berikut adalah penuturannya! II.            Materi Pembelajaran Malam ini kita akan bahas tentang mengenal ragam tulisan nonfiksi. Seperti ragam tulisan nonfiksi yang bisa kita produksi bersama-sama. Nonfiksi menurut KBBI adalah yang tidak bersifat fiksi, tapi berdasarkan fakta dan k

SARAPAN

Selamat pagi pembaca yang budiman. Ijinkan pagi ini aku bercerita tentang upayaku membuat sarapan. Sarapan sebagai persiapan tenaga memasuki hari yang baru. Hari baru dengan segala keangkuhannya. Pagi ini aku sarapan dengan menu keren ala diriku sendiri. Sarapan yang aku buat sendiri dengan menu suka-suka. Menu yang kuracik sesuka-sukanya. Menu entah berantah. Yang penting ada sarapan penyedia energi. Ya, aku buat dan menikmati nasi goreng ikan. Keren, bukan? Kalau pembaca mendengar namanya ada kesan mewah di dalamnya. Dan semoga saja dugaan dan  tebakan Anda tidak meleset. Semoga juga menginspirasi Anda. Aku selalu melakukan rutinitas ritualku setiap bangun pagi. Yaitu berdoa dan membaca Alkitab sebagai sumber segala kehidupanku. Aku melakukan itu kurang lebih satu jam. Barulah menyusul aktivitas lainnya kulakukan untuk hari itu. Setelah saat teduhku aku bergegas ke dapur. Aku melayangkan pandangku ke seluruh area dan sudut-sudutnya. Dan Mataku berhenti di atas meja makan. La