NOVICE


Team NOVICE: Dokpri.

Novice…
Sepertinya ada sebutir takdir yang terselubung
Bersama tujuan kami berkuliah di sini
Bertemu dan menyatu dalam keluarga Novice
Ribuan hari kami lewati segala suka dan semua duka
Ribuan hari kami diubah menjadi sosok yang berbeda

Novice…
Tempat kami lahir, merangkak, berjalan hingga berlari
Kami tumbuh tanpa tergores luka
Lapangan, papan, ring, dan si kulit bundar
Adalah kepuasan akbar kami yang tak tertandingi
Bahkan oleh paras ayu tujuh bidadari sekalipun
Pada akhirnya waktu telah memaksa

Maafkan…
Kami harus berpulang ke tanah asal
Di sana generasi Novice akan kami ciptakan
Sebagai bukti semangatmu yang terpatri
Di setiap inci sudut hati kami

Bait-bait puisi di atas adalah goresan Ronal Matingmau. Ia mengekspresikan rasa dan nalarnya melalui untaian kata indah bermakna. Ungkapan rasa bangga, terima kasih dan sebuah janji sucinya kepada Novice.
Ia merasa bangga karena pernah menjadi bagian dari Novice. Ia berteima kasih sebab ia sudah dibentuk menjadi pribadi yang berbeda dari sebelumnya. Dan ia berjanji untuk menciptakan generasi baru Novice berikutnya.
Awalnya tulisan itu digubah dalam bentuk prosa. Tapi aku mengubahnya dalam bentuk puisi. Aku lakukan itu agar terasa irama seni berkata indah padanya. Semoga pembaca juga bisa memperoleh menikmati rasa indahnya irama dalamnya.
Tulisan ini dikirim kepadaku melalui pesan singkat di telepon genggamku. Pesan singkat yang dikirimnya ketika dia sudah berada di atas kapal. Kendaraan yang akan membawanya pulang kampung mengarungi lautan lepas.
Esemes ini disampaikannya padaku sekitar tahun dua ribu enam belas. Beberapa bulan setelah ia ditahbiskan menjadi seorang sarjana pendidikan jasmani. Pesan itu sekaligus sebagai penutup pintu sua kami. Ia menjadi pelerai pemisah jumpa antara dia, Novice dan aku.
Siapa sesungguhnya Novice? Novice adalah orang yang baru belajar. Itu adalah pengertian dari kata Novice. Novice adalah nama klub basket yang aku bentuk tahun dua ribu empat belas. Aku mengkreasikannya setelah dua tahun bergabung di Universitas PGRI NTT yang kini berganti nama menjadi UPG 1945 NTT.
Aku merasa sia-sia tak berarti jika apa yang kumiliki tidak kubagikan. Bila tidak kuberikan kepada orang lain. Kepada generasi penerus sesudah masaku. Oleh karena itu, walaupun tidak memiliki pengetahuan keterampilan yang banyak aku tetap membagikannya. Semoga itu berguna bagi anak muda bangsa.
Anggota klubnya adalah para mahasiswa yang aku ajar dan didik. Mereka adalah mahasiswa yang tergabung terdaftar di kampus di mana aku mengabdi. Seiring berjalannya waktu, tidak hanya mahasiswa asuhanku yang bergabung. Tapi setiap anak muda NTT yang mau belajar dan berlatih boleh menjadi anggota.
Aku membimbing melatih mereka dari nol besar. Yaitu mereka yang belum pernah mengenal basket sebelumnya. Tetapi berkat kemauan dan kerja keras serta semangat pantang menyerah mereka berhasil. Mampu menguasai basket dengan luar biasa.
Kondisi nol besar bukan hanya dari sisi kemampuan anak saja. Tapi dari ketersediaan sarana prasarannya pun nol besar. Kampus tidak memiliki lapangan basket. Jadi kami hanya berlatih di pelataran kampus yang permukaannya rata.
Bila latihannya di pelataran kampus, kami latihan teknik dasarnya saja. Teknik dasar yang tidak membutuhkan ring sebagai tujuan akhir. Sekalipun tanpa ring, di akhir setiap latihan aku selalu beri mereka bermain basket secara modifikasi.  
Ketika sudah memahami dan memiliki pengetahuan keterampilan aku ajak mereka main di lapangan basket yang sesungguhnya. Kami menyewa lapangan berukuran setengah. Artinya lapangan yang hanya memiliki satu ring. Itu sudah cukup untuk mengasuh asah naluri dan memicu pacu motivasi berprestasi mereka.
Mereka semakin keranjingan berlatih bermain basket. Karenanya aku pun memberanikan diri mengikutsertakan mereka dalam pertandingan basket yang sesungguhnya. Mereka belum menang. Namun kalah dalam sebuah kebanggaan.
Kata orang kalah terhormat. Terhormat karena mereka mampu menghancurkan pertahanan lawan walau tak mampu menciptakan banyak angka. Terhormat karena mereka mampu mempertahankan pertahanannya agar tidak gampang bobol. Terhormat karena mereka berlatih dari nol besar. Terhormat karena belum setahun mereka berlatih. Terhormat karena mereka tercipta dari sarana yang nol besar.
Aku bangga pada mereka, bahkan sangat bangga. Aku bangga karena di dalam keterbatasan sarana prasarana mereka bertumbuh berkembang. Bertumbuh berkembang menjadi pebasket andal. Setidaknya itu menurut penliaianku. Penilaian apa adanya.
Kini mereka telah berpencar berserak ke kampung halaman masing-masing. Aku rindu menciptakan anak-anak muda hebat lagi seperti mereka. Aku sedang, masih dan terus menunggu anak muda NTT lainnya yang rela. Rela berkolaborasi denganku dan rela pula untuk ditempa.
Semoga tahun ini dan tahun-tahun ke depan menjadi tahun kelimpahan anak muda. Kelimpahan kebanjiran anak muda NTT yang datang bergabung. Datang bergabung terdaftar sebagai mahasiswa di kampus tercinta UPG 1945 NTT. Datang bergabung terlibat sebagai anggota tim di klub basket Novice Kupang.
Baiklah kukutip kembali bait terakhir dari puisi gubahan Ronal Matingmau di atas. Ia adalah salah satu pengatur serangan terbaik pada masanya. Puisi ini adalah cerminan dirinya sesungguhnya. Ia berkata:    
“Maafkan…
Kami harus berpulang ke tanah asal
Di sana generasi Novice akan kami ciptakan
Sebagai bukti semangatmu yang terpatri
Di setiap inci sudut hati kami.”
Ya. Kau telah berpulang ke kampung halamanmu. Namun biarlah janji yang telah kauikrarkan tidak terhapus tergerus masa dan terlupakan begitu saja. Yaitu menciptakan generasi Novice seperti sumpahmu itu. Dan utuslah mereka ke induk semang yang pernah melahirkanmu, Novice Kupang. Itu janjimu!
Aku menanti kedatangan mereka di pelataran kampus tempatmu berlatih menempa diri. Aku menanti mereka dengan kesabaran sejati seperti yang kutunjukkan padamu dulu. Aku pun akan menjemput mereka dengan kasih dan ketulusan sebagaimana yang kaualami kaurasakan selama di Novice. Ini janjiku!    

  

Yolis Y. A. Djami (Tilong-Kupang, NTT)
Rabu, 24 Juni 2020 (18.53 wita)


Comments

  1. Tulisan yang membuka minda dan membangkitkan semangat grup.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih banyak atas tanggapan yang membangkitkan Semangat! Kamsia!

      Delete
  2. Tetaplah berjuang dan berkarya karna kita tidak akan pernah tau seberapa besar pengaruh hasil perjuangan dan karya kita dapat derdampak dan mengubahkan kehidupan orang lain menjadi lebih baik.

    ReplyDelete
  3. Trimakasih bnyak pak.
    Sy tidak mnyangka pak masih simpan itu puisi. Sy ju tidk sangka klw pak akn bwt tulisan dgn itu puisi. Sy berterimakasih sekali

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih banyak juga, sudah membaca.

      Delete
    2. Terimakasih bnyk Pak, untuk jasa Bapak yang luar biasa.. maaf skrng jarang bermain lagi, tapi semua ilmu yang Bapak ajarkan akan selalu sya tiru untuk pekerjaan dan hidup saya.. Terimakasih Pak..
      Rindu kebersamaan

      Delete
    3. Terima kasih, Pak Guru Yoman sudah membaca n tinggalkan jejak. Melatihlah biar skil basket tidak menguap n hilang.

      Saya pun rindu kebersamaan itu. Saya rindu daya magis dari kaos kakinya. Gb!

      Delete
    4. Skrng aromanya sudah berubah Pak πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…

      Delete
    5. Pastinya. Karena su ada yang urus. Sukses deh.

      Delete
  4. Bagus tulisannya. Pernah bergabung dengan klub basket Novice jadi salah satu pengalaman terbaik dalam hidup. Trimakasih Pak Yolis.
    By Ocep

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks, Pak Guru Ocep untuk komentarnya. Semoga Pak guru n teman2 menghasilkan banyak atlet basket NTT. Gb!

      Delete
  5. Bacaan yang Mengandung motivasin penyemangat sumber inspiration.NBC bangkit.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, orang muda hebat untuk komentar yang membanggakan ini.

      Semoga ia pun menginspirasi Anda untuk melakukan yang lebih baik dari yang pernah Saya lakukan. Gb!

      Delete
  6. Terimakasih pak sudah membimbing kami dengan penuh kasih sayang, "bahasa kerennya (full heart)" 🀭 itu yang sllu dsmpaikan kepada kami anak bimbngannya dan kami juga sllu diingatkan untk lakukan hal yg sama ketika membimbing generasi NOVICE.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, Bu. guru Yulen. Biarlah komentar ini kembali berlaku ata ibu dan teman2. Saya percaya ibu dan teman2 akan lebih hebat dari yang pernah Saya busy. Itulah esensi sebuah pembelajaran bahwa seorang murid suatu kali kelak akan melebihi gurunya.

      Selamat berjuang, harimu Masih panjang. Gb!

      Delete
  7. Makasih banyak Bapak atas semua kebaikannya dan jasa-jasanya.

    Tulisannya sangat bagus dan bermanfaat buat kami sampai-sampai bulu kudukku berdiri.

    Aku suka puisinya membuatku terharu.

    Sekali lagi Terima kasih bapak salamku alLend e meo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, Pak guru ganteng karena sudah membaca n tinggalkan jejak. Berterima kasihlah kepada sang penulis, Ronal Matingmau, S.Pd. Tulisannya yang menggugah Saya untuk menuliskannya.

      Terima kasih pula kalau ia dapat memgorek kerak kenangan Anda bersama Novice. Gb!

      Delete
  8. saya teringat kembali ketika pertama kali bergabung dalam Novice, saya yg saat itu bisa dikatakan buta (tidak paham) di bimbing dan diajari dengan sabar oleh bapak. Teman-teman pun sangat membantu saya, tidak memandang senior-junior saya mendapatkan banyak ilmu dan pelajaran berharga. Novice membuat saya bertemu dengan keluarga kedua saya, seorang pelatih sebagai orang tua yg membimbing anak-anaknya dengan sabar dan juga saudara yg slalu ada.

    saya bersyukur dan bangga menjadi bagian dari Novice, Rumah kedua tempat keluarga saya berkumpul...

    saya berharap akan banyak orang muda lainnya bergabung dan membangkitkan semangat Novice...

    Terima kasih pak Yolis πŸ™

    utk saudara-saudara saya yg lain dimanapun berada semoga sukses slalu,,, semangat NBC slalu bersama kita πŸ™‚

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, ibu guru untuk komentar dan kenangannya bersama Novice.

      Ya. Saya berdoa Semoga anak muda NTT Mau datang bergabung.

      Semoga mereka pun Mau dibentuk seperti ibu guru Dan teman2 lainnya, para senior.

      Delete
  9. Sangat menginspirasi untuk kami generasi muda ... karya bapa , perjuangan bapa membuat kami sebagai anak didik bapa mau seperti bapak ketika kita menjadi baik kita harus punya skil bukan hanya asal omong saja ... dan apa yang bapa perjuagkan dari tahun 2014 Akan berbuah manis melalui anak2 muda PJKR yang bapa ajarkan
    Tuhan Berkati bapa dalam semua karya bapa

    ReplyDelete
  10. Amin. Terima kasih, ibu guru untuk komentarnya. Semoga DOA ibu terejawantah. Termasuk pada ibu juga sebagai generasi penerus.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

TIDAK PAKE JUDUL

POIRHAQIE de KRISSIEN

TERKONDISI SEBAGAI ORANG SISA-SISA