TAAT PAJAK DEMI KEMERDEKAAN BERKENDARA
![]() |
Ilustrasi: revolusimental.go.id. |
Hari ini aku memaksakan
diri melaksanakan misi yang tertunda kemarin. Misinya adalah membayar pajak
kendaraan, motor dalam hal ini. Ialah satu-satunya kendaraan yang kumiliki.
Maka sebagai pribadi yang taat pajak aku harus melunasinya. Dan beres!
Tadi pagi aku berangkat
dari rumah di Tilong ke kantor Samsat Polres Kupang di Babau. Tilong berada di
Kecamatan Kupang Tengah sedangkan Babau di Kecamatan Kupang Timur. Kedua
kecamatan ini merupakan bagian dari daerah Pemerintahan Kabupaten Kupang. Ia
berada di daerah matahari terbit dari Kota Kupang.
Aku mengambil rute dari
Tilong turun ke arah Noelbaki. Lalu belok kanan menyusur jalan Timor Raya yang
adalah jalan lintas Timor ke timur. Sesudah Noelbaki aku akan melewati Oebelo lalu
Tuapukan dan berakhir di Babau. Oh, ya, aku mampir mengisi bahan bakar di SPBU
Noelbaki yang berbatasan dengan Oebelo.
Kantor Samsat berada di
sebelah barat Polres Kupang di sisi selatan jalan Timor Raya. Kedua kantor ini berada
dalam satu garis atau posisi sejajar. Kantor Polres Kupang itu dulunya adalah Kantor
Kecamatan Kupang Timur. Gedungnya megah dengan bercirikan simbol kepolisian
yang sangat khas.
Aku berada di Kantor
Samsat kekira satu jam. Lumayan menyita waktu karena aku harus mencari tempat
foto kopi untuk menggnadakan berkas. Berkas yang dimaksud adalah seperti: STNK
lama dan KTP. Lalu hasil kopian itu harus kumasukkan dalam sebuah map untuk
diajukan ke petugas.
Setelah berkas itu
kuserahkan, sang petugas memberi tahuku untuk menunggu. Dalam waktu kekira
setengah jam kurang lebih, kuitansinya sudah kuterima untuk membayar biaya
pajak motorku itu. Sesudah itu hanya dalam tempo kurang lebih lima belas menit,
STNK yang baru sudah berada di tanganku.
Aku mengucapkan terima
kasih kepada petugas yang baik hati itu. Aku meninggalkan ruangan sejuk itu dengan
segala isinya termasuk sang petugas tadi. Aku keluar menuju ke parkiran dan
menghidupkan kuda besi tungganganku. Kemudian meninggalkan halaman Kantor
Samsat Polres Kupang.
Sambil meninggalkan
halaman Kantor Samsat, aku gumamkan terima kasih dan bangga. Karena pelayanan
yang cepat tidak berbelit-belit. Atau istilah obrolan warkop: Tidak dipingpong
kiri kanan. Lalu naluriku membatin: Seandainya semua kepengurusan seperti ini,
Indonesia nyaman karena masyarakatnya terlayani dengan baik bermartabat.
Dengan demikian orang
Indonesia tidak akan ada yang berdemo menuntut pelayanan yang
berperikemanusiaan. Bersebab semua orang Indonesia sangat dimanusiakan dengan
pelayanan yang menomorsatukan unsur kemanusiaan yang tinggi. Semoga ini bukan
suatu khayalan belaka.
Kembali aku
menggelinding pulang rumah melalui rute yang sama. Yaitu dari Babau terus
melewati Tuapukan – Oebelo – Noelbaki lalu Tilong. Tapi aku urung berbelok ke
Tilong dari cabang Noelbaki. Aku malah melaju terus berlanjut ke arah Tarus
untuk menyelesaikan keperluan lain. Keperluan yang cukup urgen demi
keberlangsung hidup.
Karena itu, sesudah keperluan
itu beres aku langsung berbelok ke Tilong dari cabang Surya. Alternatif jalan
baru ke Tilong yang masih mulus, namun mendaki dan berkelok. Selain itu, juga
menghabiskan waktu lebih lama karena jaraknya yang lebih jauh bila dibanding
dari cabang Tilong di Noelbaki.
Dengan lunasnya pajak
motor berarti durasi daluarsa STNK diperpanjang hingga satu tahun ke depan.
Dengannya, aku tak perlu khawatir ketika berkendara di jalan-jalan protokol.
Tak perlu takut ditilang karena surat-surat yang baru diperbaharui.
Jadi amanlah dari sisi
administrasi. Tapi itu bukan segalanya dari urusan berkendara. Sebab menurutku,
yang paling penting dari semuanya adalah etiket berlalu lintas. Yaitu perilaku
mengendarai di jalan umum sebagai sarana yang dipakai oleh banyak orang. Perlu
penguasaan diri dalam menjalani kemerdekaan berkendara tanpa merusak
kemerdekaan orang lain.
Tabe, Pareng, Punten!
Tilong-Kupang,
NTT
Rabu, 25 Agustus 2021 (18.00
wita)
Comments
Post a Comment