GAMBAR GAGAH YANG JANGGAL
![]() |
Foto: iklan produk rokok |
Saya sangat penasaran dengan salah satu gambar yang selalu saya lihat setiap kali melewatinya. Karena penasaran, saya ambil gambarnya dengan kamera telepon pintar. Lalu saya coba amati lebih teliti. Dan berikut adalah ulasan dan komentar saya.
Gambar itu terpampang di
salah satu ruas jalan di kota Kupang. Nama tempatnya adalah Bundaran PU. Di
sana ada tugu Tirosa (Timor, Rote, Sabu) dengan air mancur berjogetnya. Dan
juga ada sebuah taman yang nyaman sebagai tempat berkongko-kongo.
Biasanya taman itu
dipenuhi oleh anak-anak muda dan para pedagang setiap malamnya. Tetapi semenjak
Covid-19 menyerang, spot itu sepi karena memang dilarang berkerumun. Sesuai
anjuran pemerintah, tidak boleh ada lagi kumpul-kumpul. Semua masyarakat
diimbau untuk tetap tinggal di rumah.
Spot ini adalah
pertemuan 4 arus lalu lintas. Dari utara adalah jalan Pulau Indah. Dari timur adalah
jalan Piet A. Tallo. Dari selatan jalan Tuak Daun Merah. Dan dari barat jalan
Frans Seda. Karena itu di tempat ini pun banyak kendaraan umum ngetem menanti para penumpang yang mau
pergi bersamanya.
Taman yang ada gambar
ini terletak di sebelah timur Bundaran. Di sana ada beberapa gambar yang sama
berdiri berjejer di pinggir taman di sisi jalan menuju ke arah timur. Dan itu
sangat menarik perhatian para pengendara. Menarik perhatian karena persis di
bahu taman dan karena warna cerah dan tampilan gambar yang keren.
Gambar itu adalah foto
seorang lelaki dengan tanpa baju sedang berlari. Ia memakai masker berwarna
hitam dengan dua ventilasi udara berwarna putih berbentuk bulat. Lalu ada jam
tangan hitam cantik melingkar di lengan kanannya. Ia juga mengenakan legging berwana hitam bergaris putih
yang membungkus seluruh kakinya dan celana pendek berwarna biru polos menutup di
luarnya.
Selain itu, ada semacam sabuk
atau gesper atau ikat pinggang berwarna putih yang disangkutkan di bawah pusar.
Kedua ujung sabuk berada di belakangnya. Ini adalah sabuk beban yang ditariknya
saat berlari. Berlatih lari dengan beban seperti ini akan membuat enteng
langkah ketika berlomba nanti.
Otot-ototnya sangat
terlihat jelas sebagai ciri orang yang rajin berlatih. Otot bahu, lengan, dada
dan perut sangat menonjol. Badannya atletis. Ideal. Ini, sekali lagi, adalah
cerminan orang yang rajin latihan dengan beban yang semakin meningkat.
Pesan yang mau
disampaikan olehnya (gambar itu) adalah: “Berlatihlah dengan serius dan
sunguh-sungguh. Berlatihlah dengan beban yang terus bertambah dan meningkat.
Ayo, berlatihlah seperti aku supaya kau memiliki badan yang ideal seperti diriku.”
Ide dari sang kreator
atau sutradara cukup brilian secara konsep. Tetapi sangat janggal dan takmasuk
akal secara tampilan nyata. Eksekusi untuk menghasilkan gambar itu yang tidak
pas. Keliru. Janggal dan tak mungkin bisa dilakoni secara normal.
Kenapa saya katakan
keliru, janggal dan tak mungkin? Pembaca coba perhatikan gambar itu secara
detail. Sudah bisa ditebak? Nah, itu dia. Tidak ada manusia normal yang
berjalan dengan langkah kaki kiri dan ayunan lengan kiri secara bersamaan.
Yang benar adalah: Kalau kaki kiri di
depan, tangan kiri mengayun ke belakang. Atau kaki kanan melangkah ke depan,
tangan kanan ke belakang.
Jadi kalau berjalan
biasa saja tidak mungkin kaki kiri dan tangan kiri sama-sama di depan apalagi
kalau latihan berat. Nonsense! Kalau
pembaca tidak percaya, coba saja sendiri. Praktikan jalan di tempat dengan kaki
kiri dan tangan kiri bergerak bersama-sama. Dan sebaliknya, kaki kanan dan
tangan kanan digerakkan secara bersamaan. Kira-kira apa yang Anda rasakan,
ganjil janggal atau menyenangkan?
Tapi, ya, sudahlah.
Namanya juga gambar. Dia berusaha membuat siapa pun yang melihatnya jatuh hati.
Sayangnya pencetus ide itu lupa atau barangkali ceroboh dalam memikirkan detail
dari keseluruhan tampilan.
Kelihatannya keren. Tapi
mustahil! Sekedar masukan untuk para kreator agar teliti sebelum tampilkan.
Sebab bukankah gambar, foto atau tulisan adalah informasi yang membelajarkan
para penikmatnya?
Tabe!
Tilong-Kupang, NTT
Rabu, 24 Februari 2021 (23.13 wita)
Comments
Post a Comment