NARSIS ITU SEHAT DAN MEMBERI KESEIMBANGAN
Ilustrasi Narsis: id.wikipedia.org. |
Kadang-kadang
seseorang perlu berbangga pada diri sendiri. Ada saat-saat tertentu seseorang
berdiri di depan cermin dan mengagumi dirinya. Atau paling tidak berbangga pada
apa yang telah ia buat. Kebanggaan itu tidak harus berdasarkan penilaian orang.
Ia bisa datang secara spontan walau hanya berupa bisikan nurani atau intuisi
belaka.
Berlebihankah
jika seseorang berbangga atas dirinya? Salahkah seseorang mengagumi diri
sendiri? Atau sekurang-kurangnya, bolehkah seseorang berbangga atau hasil
karyanya? Kembali kepada individu masing-masing dengan pengalaman
sendiri-sendiri. Ia bukanlah sebuah larangan, sebaliknya bukan juga suatu
keharusan.
Baiklah aku
sertakan pendapat ahli tentang hal ini agar memberi pencerahan. Ia menjadi
pembelajaran tidak hanya bagi pembaca tetapi bagiku sebagai penulis. Sekalipun
aku yang menyampaikannya bukan berarti aku telah waham secara mendalam. Justru
sebaliknya. Gegara aku mau memberitahukan bagi pembaca, aku dapat informasi
keren dan bernas.
Apa itu
narsis dan dari mana asal-usulnya? Berikut penuturan Mbak Wikipedia (untuk selanjutnya
aku sebut Mbak Wiki). “Narsisisme (dari bahasa Inggris) atau narsisme (dari
bahasa Belanda) adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan.
Orang yang mengalami gejala ini disebut narsisis
dalam bahasa Inggris disebut narcissist.”
Sedehananya dikatakan bahwa narsis
itu adalah tindakan menyukai atau mencintai diri sendiri secara berlebihan.
Kawan, apapun itu jika berlebihan pasti dampaknya tidak baik alias berujung negatif.
Tapi coba kita dengarkan lebih lanjut keterangan Mbak Wiki. Berikut uraiannya!
Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir, bahkan Andrew
Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki
persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang
lain. Narsisisme memiliki sebuah
peranan yang sehat dalam artian membiasakan seseorang untuk berhenti bergantung
pada standar dan prestasi orang lain demi membuat dirinya bahagia.
Biar aku catatkan kembali poin-poinnya,
yaitu: Sifat narsis itu sudah ada sejak lahir, ia bisa memberi suatu keseimbangan,
ia berperan secara sehat dalam diri seseorang. Jadi sekiranya sikap narsis ini
diterapkan secara proporsional, pas dan tidak berlebihan akan sangat membantu.
Ia mengingatkan seseorang yang
bernarsis bahwa ia memiliki sesuatu yang berharga. Karena itu, tak perlu lagi
terus-terus bergantung harap pada orang lain. Tapi bukan berarti dia harus
menarik diri dan memutuskan hubungan dengan orang lain.
Nah, Mbak Wiki masih ingin memberikan
satu informasi bernas tentang asal-usul narsis sebelum ia pamit. Ini dia: “Istilah
ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan
mengambil tokoh dalam mitos Yunani, Narkissos
(versi bahasa Latin, Narcissus), yang
dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Ia sangat
terpengaruh oleh rasa cinta akan dirinya sendiri dan tanpa sengaja menjulurkan
tangannya hingga tenggelam dan akhirnya tumbuh bunga yang sampai sekarang
disebut bunga narsis.”
Pembaca
mungkin sedang mereka-reka pesan apa yang ingin aku sampaikan. Maka aku mau
jujur bertutur bahwa hari ini aku ingin bernarsis padamu. Yaitu aku ingin
menyampaikan kepadamu, sobat yang terhormat tentang apa kata orang atas
karyaku. Ya, tulisan-tulisanku. Tidak semuanya aku hidangkan di hadapanmu.
Hanya beberapa komentar dari tiga tulisan di
blog pribadi: teaching-is-touching.blog.spot.
Ketiga tulisan itu berjudul: Teacher, Ditunjuk dan Divitakompli Sebagai Kepala
Sekolah, serta Novice. Pembaca bisa menengoknya di alamat tadi.
Komentar
Pembaca tentang Teacher
Blue SeaApril 17,
2020. Luar biasa ceritanya hingga mantan siswanya juga
membaca. Sangat menyentuh. Hal inipun juga mengingatkan siswa-siswa saya
berpuluh tahun yang lalu. Super sekali.
HerlinMay 11, 2020. Mantap bapa dosen semoga saya
juga bisa seperti itu disenangi oleh murid saya dan saya belajar dari bapak
kalau untuk mendaptkan banyak ilmu kita harus banyak membaca.
Wiyun
Philipus TangkinApril 22,
2021. YES, you are both. I agree with
your student statement. It is true. Esensi menjadi guru memang bukan hanya mengajarkan
materi. Saat ini jika ingin belajar materi atau konten apapun semua bisa dengan
sangat mudah didaptkan di youtube,
mbah Google, dan banyak aplikasi yang
lainnya. Pokoknya hanya sedia internet dan perangkatnya saja, beres.
Namun yang tidak tergantikan oleh
sosok guru (saya mengatakan sosok karena memang mengenai pribadi), adalah
bagaimana guru menjalankan perannya untuk menyentuh kehidupan anak didiknya,
mempengaruhi dan membuat anak didik meneladaninya. Itu yang tidak akan mungkin
ditelan oleh zaman. Makanya ada pepatah yang mengatakan pengaruh guru itu tidak
tahu sampai mana batasnya, bahkan ketika guru yang dimaksud tutup usiapun
pengaruh atau dampak dari didikannya akan bisa lintas generasi dan zaman atau
bersifat kekal.
Ciri khas tulisan Bapak itu
deskriptif, orang yang membacanya bisa membayangkan atau dapat terlibat
langsung, mendapatkan ekspresi dan kondisi saat kejadian yang diceritakan
terjadi. Bapak memang memiliki talenta menulis, jadi semangat menulis Pak
Yolis, dan terus menginspirasi banyak pribadi terutama pendidik di nusantara. Tuhan
memberkati Bapak dan juga keluarga!
Komentar Pembaca tentang Ditunjuk dan DIvitakompli Sebagai Kepala Sekolah
Edwin HartonoJanuary 6, 2021. Sebuah tulisan yang menarik untuk dibaca
Pak Djami, menurut sudut pandang saya. Apakah ini salah satu rencana Tuhan
untuk meregangkan kemampuan seorang guru olahraga untuk menjadi pendidik
manusia? Atau dengan kata lain, "Menggembalakan anak-anak."
DFK.blogget.spotJanuary 16, 2021. Sebagai kawan ini suatu motivasi ada pada setiap orang untuk
memberikan segala yang ada pada dirinya untuk kemajuan bersama, tetapi tentu
ada asas-asas yang membatasi atau yang saya sebut: kausa prima, kemudian pada
diri orang atau subyek tersebut sendiri atau yang disebut capacity dan capability
dan ini tidak dilihat oleh subyek tersebut tetapi oleh inner cicle maupun out cicle
dari subyek tersebut. Inilah sesungguh faktor atau vektor yang menjadi pendulum
seseorang hadir ataupun dihadirkan sebagai pemimpin dan hal ini harusnya teruji
dari kemampuan memanage diri, pikiran dan perbuatan baik dalam inner cicle maupun out cicle. Begitu pikiran saya pak Yolis semoga bersesuaian. Tuhan
Yesus memberkati
Wiyun Philipus
TangkinApril 21, 2021. Terima kasih Pak Yolis, tulisannya sangat detail, deskriptif
karena sangat menggambarkan kejadian saat itu. Sangat hidup karena berangkat
dari pengalaman hidup. Dan saya tahu persis tulisan ini, karena sudah pernah
Bapak bagikan kepada saya sewaktu saya sebagai mahasiswa praktek tahun 2007 dan
saat saya menjadi guru pemula mulai tahun 2008 di bawah kepemimpinan Bapak.
Apa yang bapak
bagikan ini sangat konsisten dengan yang saya dengarkan bahkan baca waktu itu,
karena sempat bapak membagikan tulisan mengenai pengalaman ini. Saya sangat
diberkati, sangat menggugah, menginspirasi dan memotivasi. Tulisan bapak ini
betul-betul bapak hidupi. Saya tahu persis karena saya melihat bagaimana bapak
memotivasi guru-guru di bawah kepemimpinan bapak.
Mereka yang mungkin
dianggap kurang kompeten (sering diabaikan karena dianggap tidak mampu) bahkan bapak
mempercayakan posisi kepada beberapa guru tersebut dan dapat membuktikan bahwa
guru-guru tersebut ternyata mampu mengembangkan diri dan excellent mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya (ini juga
berangkat dari testimoni beberapa guru tersebut).
Teruslah jadi berkat
dan menginspirasi di manapun Tuhan tempatkan bapak. Emas tetaplah emas
sekalipun bukan di tempat terbaik. Tuhan memberkati Bapak dan keluarga selalu.
Ini responku: Wow, Saya sangat
tersanjung dengan pujian yang membesarkan kepala dan hati Saya. Saya dibuat
terbang melayang di awing-awang. Semoga itu sungguh-sungguh bermuara dari hati
Ms. dan teman-teman. Saya juga berdoa Agar Tuhan pun mengangkat dan menempatkan
Ms dan teman-teman lebih dari yang pernah Saya raih. Dan kiranya Dia pun
menjadikan Ms dan teman-teman sebagai perpanjangan tangan-Nya untuk menjangkau
jiwa-jiwa.
Wiyun Philipus
TangkinApril 21, 2021. Komentar saya memang yang sebenarnya. Saya
dan rekan-rekan guru sewaktu di SD Makassar rasakan sewaktu bapak jadi Kepala
Sekolah. Fokusnya tentu bukan pada pencapaian akan posisi tetapi pada respon
ketika Tuhan percayakan. Di balik respon selalu ada tujuan mengapa dan
bagaimana mengerjakannya, dan impact
jangka panjang bahkan kekal adalah ketika teachnig
is touching (berkenaan dengan pribadi-pribadi atau jiwa-jiwa). Semangat pak!
ybsutadiJuly 19, 2021. Idolaku bro Yolis.
Tetap menulis. (ybsutadi atau biasa kupanggil Mas Yo adalah mantan rekan guru
di Sekolah Dian Harapan Karawaci, 2002-2006. Beliau mengajarkan pelajaran
Bahasa Indonesia, pen.).
Lalu kubalas: Matur suwun, Mas Yo. Ya
aku hanya memanfaatkan waktu yang masih tersisa yang entah sampai kapan Tuhan
beri. Biar aku isi dengan hal sederhana yang Moga2 bermanfaat. Actually, you have the very best ability to
write. So just make it, Man!
Komentar
Pembaca tentang Novice
UnknownJune 29, 2020. Tetaplah berjuang dan berkarya karena kita tidak akan pernah tau
seberapa besar pengaruh hasil perjuangan dan karya kita dapat berdampak dan
mengubahkan kehidupan orang lain menjadi lebih baik.
MatingmauronalJune 30, 2020. Terima kasih banyak pak. Saya tidak menyangka pak masih simpan itu
puisi. Saya juga tidak sangka kalau pak akan buat tulisan dengan itu puisi. Saya
berterima kasih sekali.
YomanApril 21, 2021. Terima kasih banyak pak, untuk jasa bapak yang luar biasa. Maaf sekarang
jarang bermain lagi. Tapi semua ilmu yang bapak ajarkan akan selalu saya tiru untuk
pekerjaan dan hidup saya. Terima kasih pak. Rindu kebersamaan.
UnknownApril 21, 2021. Bagus tulisannya. Pernah bergabung dengan klub basket Novice jadi
salah satu pengalaman terbaik dalam hidup. Trima kasih Pak Yolis. Ocep.
Yulen WilaApril 21, 2021. Terima kasih pak sudah membimbing kami dengan penuh kasih saying.
"Bahasa kerennya, full heart."
Itu yang selalu disampaikan kepada kami anak bimbingannya dan kami juga selalu
diingatkan untuk lakukan hal yang sama ketika membimbing generasi NOVICE.
Ini tanggapanku: Terima kasih, Bu Guru Yulen.
Biarlah komentar ini kembali berlaku atas ibu dan teman-teman. Saya percaya ibu
dan teman-teman akan lebih hebat dari yang pernah saya buat. Itulah esensi
sebuah pembelajaran bahwa seorang murid suatu kali kelak akan melebihi gurunya.
Selamat berjuang, harimu masih panjang. Gb!
AlLend e meoApril 21, 2021. Terima kasih banyak bapak atas semua kebaikannya dan jasa-jasanya. Tulisannya
sangat bagus dan bermanfaat buat kami sampai-sampai bulu kudukku berdiri. Aku
suka puisinya membuatku terharu. Sekali lagi Terima kasih bapak.
Tanggapanku: Terima kasih, pak guru
ganteng karena sudah membaca dan tinggalkan jejak. Berterima kasihlah kepada
sang penulis, Ronal Matingmau, S.Pd. Tulisannya yang menggugah Saya untuk
menuliskannya. Terima kasih pula kalau ia dapat memgorek kerak kenangan Anda
bersama Novice. Gb!
Anita_MTApril 21, 2021. Saya teringat kembali
ketika pertama kali bergabung dalam Novice. Saya yang saat itu bisa dikatakan
buta (tidak paham) dibimbing dan diajari dengan sabar oleh bapak. Teman-teman
pun sangat membantu saya, tidak memandang senior-junior saya mendapatkan banyak
ilmu dan pelajaran berharga. Novice membuat saya bertemu dengan keluarga kedua
saya. Seorang pelatih sebagai orangtua yang membimbing anak-anaknya dengan
sabar dan juga saudara yang selalu ada. Saya bersyukur dan bangga menjadi
bagian dari Novice, rumah kedua tempat keluarga saya berkumpul. Saya berharap
akan banyak orang muda lainnya bergabung dan membangkitkan semangat Novice. Terima
kasih, Pak Yolis. Untuk saudara-saudara saya yang lain di manapun berada semoga
sukses selalu. Semangat NBC selalu bersama kita.
Tanggpanku: Terima
kasih, ibu guru untuk komentar dan kenangannya bersama Novice. Ya. Saya berdoa
Semoga anak muda NTT aau datang bergabung. Semoga mereka pun mau dibentuk
seperti ibu guru dan teman-teman lainnya, para senior.
HerlinJune 28, 2021. Sangat menginspirasi untuk kami generasi muda. Karya dan
perjuangan bapak membuat kami sebagai anak didik mau seperti bapak. Dan apa
yang bapak perjuagkan dari tahun 2014 akan berbuah manis melalui anak-anak muda
PJKR yang bapak ajar. Tuhan berkati bapak dalam semua karya bapak.
Demikian aku bernarsis ria hari ini melalui
tulisan. Dengan membaca komentar para pembaca, adrenalin menulisku makin deras
dan kuat memaksaku untuk terus berkarya. Semoga aku mampu memanfaatkan waktu
yang masih Tuhan sediakan. Semoga tulisanku pun berterima.
Tabe, Pareng,
Punten!
Tilong-Kupang,
NTT
Sabtu,
11 September 2021 (15.05 wita)
Wow Mantap Bapak Dosen.
ReplyDeleteSangat menginspirasi.
Terima Kasih, Bu! Semoga bermanfaat.
DeleteSuper pak. Sekali lagi tulisan yang membangun rasa kebanggan dalam diri..
ReplyDeleteTerima Kasih karena Papa Guru Aron sudah mampir. Semoga anak Novice banyak yang jadi penulis.
DeleteTak pernah hilang ide untuk menginspirasi kami Pak. Terima Kasih 🙏🙏🙏
ReplyDeleteBerkat Tuhan memanpukan Saya untuk itu. Terima Kasih banyak. Gb!
Delete