NTT BERDUKA, LARA DI TILONG
![]() |
Ilustrasi: bobo.grid.id. |
Aku dikejutkan
dengan sebuah informasi yang beredar di media sosial. Informasi ini sempat
meng-KO semangat juangku mengukir kata. Aku mendapatkannya pada tanggal 20
September 2021. Berita yang menyatakan bahwa bakal ada pemutusan hubungan
internet di NTT mulai tanggal 24 – 30 Sepetember 2021. Sungguh mencekik
kreativitasku.
Betapa tidak,
di tengah giatnya aku menulis mengejar 40 artikel di akhir bulan, aku mendapat
berita mengerikan itu. Berarti aku harus mengejar untuk selesai sebelum tanggal
24 ini. Sedangkan sekarang sudah tanggal 22. Artinya satu hari lagi yaitu
besok, tanggal 23 harus rampung 40 tulisan. Wow,
kawan!
Jujur kubilang
bahwa berita itu sangat mengganggu konsentrasiku berkreasi menata kata. Ia
membuyarkan semua yang ada di benak yang hendak kuejawantah ke layar monitor.
Ia menohok rasa pecaya diri yang ada di dalam dada.
Mampukah aku
masuk melewati garis akhir dengan derai tawa yang manis? Atau malah masuk
dengan derai air mata yang lara? Sebab hari biasa yang lancar internetnya saja,
di Tilong susah sinyal. Apalagi putus! Maka jika nanti benar itu terjadi
berarti NTT berduka dan lara yang parah ada di Tilong.
Entahlah! Biarlah
aku mencoba seoptimal mungkin. Aku berusaha memaksakan diri dengan rela dan
sadar untuk menyelesaikannya. Kalau nanti pada akhirnya aku tidak bisa, apa
boleh buat. Biar dia menjadi rahasia kecil yang disembunyikan-Nya bagiku. Sebab
mungkin ada hal besar yang Dia tunjukkan padaku. Entahlah!
Karena itu,
tidak ada waktu yang boleh kusia-siakan. Dia tidak boleh berlalu tanpa guratan
coretan yang tertinggal. Coretan celoteh yang laikbaca oleh khalayak. Dan itu
bukan perkara receh bagi penulis pemula sepertiku. Karena itu, aku harus jeda di
setiap tarikan napas karena kata-kata yang tidak mengalir alias mampat tersumbat.
Sekalipun
begitu aku tak membiarkan diriku terlena dan bersembunyi di balik alasan itu.
Aku biarkan jari-jariku menari di atas papan huruf demi menemukan dan
menentukan kata mana yang tepat. Lalu kata-kata itu kujalin saling mengkait
menjadi kalimat dan seterusnya berevolusi menjadi alinea.
Di dalam
menjalin kata jadi kalimat terus jadi alinea, aku harus memperhatikan secara
teliti. Sehingga jangan sampai ia kehilangan makna karena mengejar target.
Semoga nalar, rasa dan ragaku masih eling berimbang dalam menunaikan tugas
menulis ini. Dengan begitu ada prinsip efisiensi di sana. Jangan sampai waktu
dan tenaga terbuang percuma.
Maka setiap
menulis harus tuntas dengan berlandas pada prinsip efisiensi dan keseimbangan
tadi. Artinya tulisan itu harus memiliki roh yang memberi makna bagi siapa pun
yang bakal membacanya. Jangan yang sebaliknya yaitu selesai tapi tidak memberi
dampak bermakna bagi penikmatnya.
Sobat, begitulah
kegelisahanku soal berita internet yang terputus nanti. Aku berada dalam situasi
yang cukup meresahkan. Sebab aku sangat membutuhkannya demi bisa mengirim
tulisan-tulisan ke blog. Aku berharap itu hanya isu omong kosong. Di sisi lain,
aku juga khawatir kalau memang terjadi. Karena kekhawatiran itulah, aku
mengejar supaya bisa tuntas sebelum tangal 24.
Agar Anda
percaya dengan keterangan di atas, biarlah juga aku sertakan berita itu dalam
tulisan ini. Dengan bukti itu dapat meyakinkan Anda tentang kegelisahan yang
meresahkanku itu. Dengannya aku berharap mendapt dukungan moril darimu sobat.
Dan percaya bahwa dukungan doamu memberiku kekuatan untuk menyelesaikannya.
Begini berita
heboh buatku itu!
Selamat Pagi Bapak/Ibu Camat Group LTI
DAN Diskominfo ini dibuat dalam Rangka Perbaikan KABEL BAWAH LAUT PALAPA RING
TENGAH LINK ONDONG TAHUNA YANG RENCANA AWALNYA TGL 29 Agustus-06 Sept tapi
karena sesuatu dan lain Hal maka rencananya tgl 24 - 30 Sept 2021 sehingga
Jaringan akan Down utk itu di Mohon Kesediaan Para Camat utk dapat Mengedukasi
dan mengsosialisasi kpd Masyarakat dan apabila ada pertanyaan dapat dikomunikasikan
di Group ini nti dari Team PT LTI yang akan menjawab, terima kasih. Internet
akan mati dari tgl 24-30 Sept 2021.
Itu dia berita
yang mengguncangku, teman. Walau jujur harus kututurkan bahwa aku hanya dapat
menangkap isi pesan yang ada di baris terakhir. Yaitu: Internet akan mati dari tgl 24-30 Sept 2021. Itu sudah cukup. Dan
itu pula yang membuatku kelimpungan. Dan aku bersyukur karena masih eling.
Masih sadar dengan keseimbangan yang goyah.
Kegelisahanku
sudah kusampaikan padamu dengan sejujurnya dengan ada bukti otentik. Sekarang aku
sudah sedikit merasa lega atas beban mental ini. Kendati belum dapat membantuku
menyelesaikan tulisan-tulisanku. Tapi paling tidak, Anda telah rela menyendengakan
telinga mendengar celotehku berkeluh. Terimalah terima kasih tulusku.
Tabe, Pareng, Punten!
Tilong-Kupang, NTT
Rabu, 22 September 2021 (23.05 wita)
Tetap Semangat Bapak Dosen.
ReplyDeletePenamu tiada pernah kan berhenti menari walau sedetik.
Sumber Inspirasi kami
Terimakasih Bapak Dosen.
Terima Kasih kembali, Bu Tiwi. Semoga bermanfaat. Gb!
DeleteNTT boleh berduka, Tilong boleh lara, tetapi suamiku harus tetap penuh damai sejahtera dan suka cita dari Allah Bapa di surga. Tetap semangat. Jaga kesehatan. Gbu
ReplyDeleteAmin...Amin! Terima Kasih, sayangku untuk DOA penuh kuasa itu. Some day we will be together for the rest of our lives. GBU abundantly in every aspects of your life n mine as well.
DeleteTetap Semangat Bapa dosen Tuhan Yesus selalu Berkati setiap Karya2 Bapa
ReplyDeleteorang timor bilang :
uis neno nokan kit
Amin! Terima Kasih, Bu Guru untuk komentarnya. Gb!
Delete