KIAT MERAMU RESUME ALA CIKGU TERE



I.              Pengantar
Merangkum tulisan orang lain menjadi bacaan yang renyah bergizi susah-susah gampang. Artinya tidak susah sekali. Tapi juga tidak gampangan. Butuh kreativitas perangkumnya.
Pemateri malam hari ini, Rabu tanggal 17 Juni 2020 jam 19.00 hingga 21.00 wib adalah ahlinya. Beliau memiliki kreativitas megagumkan dalam meramu resume hingga ia memperoleh penghargaan dari penerbit Andi.

Malam ini beliau akan berbagi trik jitu meramu resume. Sebagai moderator yang mengndalikan jalannya pembelajaran adalah Ibu Fatimah, S.Si., dari Aceh. Simak penuturan Cikgu Tere yang bernama lengkap: Teresia Sri Rahayu, S.Pd., SD. berikut.

II.           Materi Pembelajaran
Terima kasih untuk waktu dan kesempatan yang telah diberikan pada saya menyampaikan pengalaman dalam membuat resume.

Pertama-tama izinkan saya menceritakan terlebih dahulu, awal kisah dari pengalaman saya dalam membuat resume.

Sekitar bulan Februari, saya melihat salah satu postingan teman di FB tentang resume dari kegiatan belajar menulis bersama Om Jay. Saat itu saya belum kenal Om Jay dan juga kegiatan belajar menulis atau yang sering kita sebut kuliah online WAG ini.

Saya pun memberanikan diri untuk bertanya pada Om Jay tentang cara bagaimana bisa ikut kegiatan belajar menulis, lalu akhirnya saya pun digabungkan dalam grup Belajar Menulis Gelombang 4.

Tidak lama setelah saya bergabung dalam grup, ada info bahwa nanti malam akan ada materi pertama tentang personal branding. Lalu Om Jay mendata semua peserta grup Belajar Menulis Gelombang 4 yang sudah memiliki blog. Tujuannya adalah agar setelah menerima materi dari narasumber, peserta membuat resume lalu dikirimkan ke email Om Jay dan diposting di blog masing - masing. Om Jay mengatakan bahwa dengan cara ini, kita bisa menebar banyak kebaikan melalui tulisan yang kita bagikan tersebut.

Terus terang, saya baru mengikuti model pelatihan melalui WAG dan merasa bingung ketika harus membuat resume, adapun saat itu saya sendiri sudah memiliki blog. Saat itu alamatnya masih https://cikgutere.blogspot.com. Blog ini sudah lama dibuat, saya sendiri lupa persisnya. Namun baru saya isi sekitar bulan Oktober setelah saya termotivasi oleh seorang teman yang juga merupakan seorang blogger.

Lalu saya mencoba mencari informasi trntang resume. Cara membuatnya serta tips dan trik mudah membuat resume. Bahkan Om Jay sempat memberikan referensi cara membuat resume dari salah satu peserta pelatihan menulis gelombang sebelumnya.

Ketika awal menulis resume, saya coba mengimitasi gaya menulis resume dari bbrpa orang, namun saya  merasa kaku dan ide - ide tidak bisa mengalir dengan lancar.

Setelah materi berjalan beberapa kali, dan sesuai anjuran Om Jay untuk melakukan blog walking, saya pun mulai menemukan style sendiri dalam menulis resume. Dari situlah akhirnya saya merasa lebih percaya diri saat menulis resume.

Hal yang menjadi kebanggaan bagi saya sebagai blogger pemula adalah ketika resume yang kita buat lalu kita posting di blog, dibaca oleh orang lain bahkan diberikan komentar. Saat itu, saya pun tertarik untuk memasang gadget statistik di laman blog saya, sehingga saya bisa terus memantau trafik pengunjung blog saya. Bahkan melihat banyaknya viewer yang membaca tulisan saya. Ini adalah contoh artikel yang saya buat dan dilihat oleh ribuan pembaca. https://www.cikgutere.com/2020/04/download-gratis-materi-belajar-di-rumah.html?m=1.

Sedangkan untuk resume hasil belajar menulis, jumlah viewer-nya bervariasi sekitar ratusan pembaca. Ini resume yang paling banyak viewer-nya yaitu 720 orang https://www.cikgutere.com/2020/04/semua-guru-bisa-jadi-gupres-ini-caranya.html?m=1.

Sepanjang mengikuti kegiatan belajar menulis bersama Om Jay, saya punya pengalaman yang unik dan menarik.

Suatu saat, salah satu narasumber kami saat itu, Ibu Lilis Sutikno, beliau adalah guru PPKn di salah satu SMA di Kabupaten Kupang NTT, memberikan tantangan kepada kami untuk lomba menulis resume dengan cepat. Bagi yang tercepat, maka akan mendapatkan hadiah dari beliau. Saat itu kondisi di daerah saya sedang mati lampu. Sehingga saya harus berjuang untuk bisa terus menulis resume sampai selesai. Dan akhirnya resume selesai Pkl 01.00 Wita. Dan saya pun langsung membagikannya di laman FB Ibu Lilis. Esoknya , beliau mengontak saya dan menyatakan bahwa saya termasuk 10 besar resume tercepat dan akan mendapat hadiah buku dari beliau.

Tentu saja saya merasa sangat senang, karena saya bisa membuktikan bahwa saya bisa menulis resume dengan cepat dan beliau juga suka dengan resume yang saya tulis.

Setelah pengalaman itu, akhirnya motivasi saya dalam menulis pun bertambah dengan motivasi untuk berprestasi. Memang banyak motivasi untuk menulis, tapi bagi saya, motivasi saya menulis ada 2 yaitu untuk berbagi dan untuk berprestasi.

Dari beberapa resume yang saya buat, ada yang mendapat hadiah atau penghargaan yaitu:
1. Resume tercepat: https://www.cikgutere.com/2020/03/gas-gere-berani-menulis-berani.html?m=1.

2. Resume terbaik: http://www.cikgutere.com/2020/04/strategi-pemasaran-buku-yang-efektif.html.

3. Tulisan terbaik dan inspiratif: https://www.cikgutere.com/2020/05/belajarlah-menulis-dari-kartini-dan-ukirlah-sejarah-karyamu.html?m=1.
https://www.cikgutere.com/2020/05/kisah-sukses-menulis-dan-menerbitkan.html?m=1.
Dan terakhir, saya mendapat penghargaan sebagai blogger inspiratif dari Ikatan Guru TIK dan Penerbit Andi Yogyakarta.

Ternyata, benar yang dikatakan oleh Om Jay, "Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Keajaibannya." Saya adalah orang yang sudah merasakan manfaat menulis setiap hari, yaitu dengan menulis resume. Keajaiban itu datang ketika saya dan peserta yang lain menyimak materi dari Prof. Richardus Eko Indrajit. Di tengah-tengah penyampaian materi, beliau menantang kami untuk menulis buku dalam waktu seminggu. Dan saya termasuk satu dari sekitar 21 peserta yang menjawab tantangan itu. Dan akhirnya, setelah melewati proses bimbingan dari beliau juga penguatan dari Om Jay, buku karya saya yang berkolaborasi dengan Prof. Richardus Eko Indrajit dengan judul "Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar." Dinyatakan diterima dan dierbitkan oleh Penerbit Andi Yogyakarta yang merupakan salah satu penerbit mayor.

Terus terang ini adalah pencapaian yang luar biasa bagi saya. Saya merasa berat karena memikul tanggung jawab dan kepercayaan besar dengan pemberian penghargaan itu.

Dan apa yang saya khawatirkan pun terjadi. Banyak guru yang menghubungi saya secara japri melalui WA dan messenger sekedar untuk meminta tips atau saran dalam menulis.

Saya merasa malu karena ilmu dan pengalaman saya masih sangat minim namun di sisi lain, saya pun harus tetap berbagi dengan guru lain. Maka, saya pun berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari bapak/ibu yang telah menghub saya.

Oleh karena itu, pada malam hari ini saya ingin juga berbagi kepada Bapak/Ibu tentang tips menulis resume ala Cikgu Tere:
1. Menulis resume sesegera mungkin, selagi topik itu hangat. Tujuannya agar tidak semakin banyak uraian yang terlewat.
2. Menulis resume sesuai dengan gaya menulis kita sendiri. Just be yourself.
3. Tangkap poin penting materi dari narasumber, modifikasi dengan kalimat sendiri (jangan asal copas materi dari chat).
4. Gunakan pengantar yang menarik sebelum masuk di isi resume (biasanya saya menghubungkan dengan kehidupan saya, misalnya topik Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor, maka saya awali dengan pengantar bahwa sejak kecil saya suka membaca buku dan ada mimpi suatu saat saya bisa menulis buku dan buku saya dipajang di rak buku sebuah toko buku besar.
5. Gunakan heading dan sub heading agar resume terkesan lebih rapi tatanannya. Selain itu, penggunaan heading dan sub heading akan membantu pembaca memahami struktur tulisan.
6. Tulislah resume dengsn sepenuh hati. Buksn karena sekedar ingin mengerjakan tugas dari Om Jay. Ketika kita sudah menulis resume dengan sepenuh hati, maka pasti kita akan melakukan effort yang lebih dari orang lain/blogger yang lain.
- Menentukan judul resume yang wow. Baca artikel berikut: https://www.cikgutere.com/2020/03/lima-judul-tulisan-yang-menarik-minat.html?m=1.
- Mencari referensi terkait topic.
- Merancang "pasar" resume kita dan melakukan strategi promosi.
- Merancang tampilan/visual resume dengan menambahkan gambar atau video di resume kita.
-Melakukan editing sederhana (PUEBI).
7. Cari informasi terkait narasumber yang akan kita tulis materinya melalui resume. Semakin kita lengkap dalam memberikan gambaran narasumber, maka poin kita akan menjadi lebih baik daripada peresume yang lain. Caranya: stalking akun medsos narasumber (FB, instagram, dll).
8. Gunakan aplikasi atau alat-alat lain yang mendukung kita dalam menulis resume, misalnya jika ada narasumber yang memberikan materi melalui youtube, maka putar videonya di hp, sambil ketik resumenya. Atau jika ada narasumber yang menyampaikan materi melalui voice note, gunakan aplikasi voice to text untuk mengubahnya menjadi text.
9. Lakukan blog walking untuk mencari informasi yang mungkin terlewat serta mencari inspirasi menulis.

Bapak/Ibu, demikianlah kiranya hal yang bisa saya bagikan dalam kesempatan malam hari ini. Kepada ibu moderator, Fatimah.S.Si., saya persilakan jika ada pertanyaan.


III.        Tanya Jawab
Pertanyaan perdana: “Kenapa ibu sangat tertarik dengan belajar menulis?
Baik, terima kasih untuk pertanyaannya, saya sangat tertarik dengan belajar menulis karena sebenarnya saya menyadari bahwa renjana saya adalah menjadi penulis. Bahkan sejak masih Kelas 3 SD, saya mulai suka menulis. Jadi saya ingin belajar menulis untuk lebih terampil dalam menulis.

Pertanyaa 2 dari Ibu Aning S., Pati gelombang 12: “Bagaimana memulai menulis agar bisa bermutu, bagaimana caranya agar tidak minder untuk memunculkan karya pribadi (mungkin belum layak syarat tulisan) , serta di mana bisa memulai menerbitkan karya dari lingkup terdekat?
Baik, Ibu Aning, salam kenal. Untuk menulis yang dikatakan bermutu, tentunya kita harus terus menulis, karena tulisan yang bermutu bukan produk sekali jadi. Ibaratnya butuh jam terbang juga. Dari pengalaman saya, untuk mengetahui tulisan itu bermutu atau tidak, saya coba kirim tulisan saya ke majalah atau blog komunitas seperti kompasiana atau gurusiana. Karen di sana ada penilaian terhadap tulisan kita. Kemudian agar tidak minder, kita harus kembali meluruskan niat kita untuk menulis yaitu untuk berbagi. Jika kita ikhlas berbagi, maka pelan-pelan perasaan minder akan hilang. Pertanyaan berikutnya tentang menerbitkan karya, bisa ibu mulai dari lingkup sekolah terlebih dahulu. Mungkin ada majalah dinding atau blog/website sekolah.

Pertanyaan 3 dari Santi, Jayapura: “1. Bagaimana strategi jitu yang ibu lakukan ketika ibu menerima tantangan menulis buku hanya dalam satu minggu? 2. Bagaimana cara ibu mengatur waktu karena kegiatan yang banyak harus melakukan PJJ, harus lakukan tanggung jawab sebagai Ibu rumah tangga dan masih harus menulis lagi?
Baik, selamat malam, Ibu Santi. 1. Strategi saya: membuat jadwal dulu. Malam itu langsung saya kirim outline Bab 1 - 3 pada Prof. Eko sekaligus rancangan judulnya. Ternyata besoknya langsung di tagih Bab 1 maka brdasarkan outline yang sudah dibuat, saya langsung menulis. Sambil menulis, sambil mencari referensi pendukung. Kebanyakan dari jurnal dan website online walaupun ada juga yang dari buku koleksi pribadi saya. Dalam perjalanannya kami mendapat tambahan waktu 1 minggu, namun dengan catatan jumlah halaman minimal 100 halaman dan dibuat 5 bab dengan spasi 1. Sehingga kerja keras lagi. 2. Saya berpatokan pada jadwal, Bu. Sehingga tiap hari saya punya target. Memang kita sebagai guru plus ibu rumah tangga pasti banyak kesibukan, tapi biasanya saya komunikasi dengan keluarga bahwa saat ini saya ada proyek menulis sehingga start dari jam 10 pagi sampai sekitar jam 3 sore, saya akan menulis. (saya punya anak kecil umur 3 tahun). Dan ini adalah waktu untuk menulis karen biasanya anak akan bermain dan tidur siang. Lanjut lagi pukul 07.00 - 12.00 malam. Anak biasanya nonton tv dan sudah tidur.

Pertanyaan 4: “Bagaimana kita menentukan judul tulusan yang menarik minat pembaca?
Baik, Bapak/Ibu. Judul yang menarik tentunya yang mengundang penasaran pembaca, namun perlu hati-hati karena kadang kita menemukan ada judul yang tidak sesuai dengan isinya. Sehingga pembaca akan kecewa. Ini ada artikel yang  pernah saya tulis terkait penulisan judul https://www.cikgutere.com/2020/03/lima-judul-tulisan-yang-menarik-minat.html?m=1.

Pertanyaan 5 dari Fatma, Pati gelombang 10: “Bagaimana ibu mengatur waktu antara bekerja dengan aktivitas ibu yang sangat tinggi? Walau saya tahu disiplin nomor 1 dalam setiap kegiatan untuk mencapai tujuan. Namun akan sulit jika tidak ada strategi atau trik dalam manajemen kegiatan ibu bekerja, rumah dan menulis.
Baik, Ibu Fatma. Memang terkait waktu dan aktivitas ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Sehingga terkadang, ada salah satu kegiatan yang harus saya pending. Tapi tentunya kita harus mempunyai pertimbangan yang matang terkait hal ini. Misalnya saat ini saya akan mengikuti 2 kegiatan lomba, maka saya lihat deadline-nya. Lalu lihat dari resiko persiapannya, mana yang lebih banyak menyita waktu, mana yang harus didahulukan, dll. Strategi saya, pada saat bangun pagi, saya akan luangkan waktu untuk berpikir sejenak tentang rangkaian kegiatan hari tersebut.
Pertanyaan 6 dari Yuli, Guru SD di Kab upaten Sambas Kalbar: “Bangga sudah mengenal rekan sejawat sesama guru SD yang masih muda namun telah banyak karya. Saya ingin menanyakan motivasi apa yang membuat ibu Tere bersemangat menulis di blog?
Terima kasih, Bu. Motivasi saya hanya 2 yaitu menulis untuk berbagi dan menulis untuk berprestasi. Menulis untuk berbagi tentunya sesuai dengan profesi kita sebagai guru. Makanya sejak awal niche blog saya adalah pendidikan. Kemudian berprestasi, maksudnya ketika kita menjadi blogger ada hal positif lain yang saya peroleh. Seperti yang tadi saya contohkan yaitu mendapat beberapa penghargaan, bahkan ada juga bonus berupa buku dan pulsa internet. Selain itu, saya mau berbagi sedikit pengalaman saya waktu lolos sebagai peserta short course ke luar negeri tahun 2019 kemarin, ternyata salah satu teknik penilaian panitia adalah dengan menelusuri jejak digital kita. Saat itu, kami diminta menuliskan semua akun medsos termasuk blog/website.

Pertanyaa 7 dari Ibu Lusia: “Luar biasa ibu muda Cikgu Tere, semoga sukses, yang saya tanyakan: Bagaimana cara memasang gadget statistik di laman blog, untuk memantau pengunjung? Lalu apa tipsnya supaya banyak pengunjung di blog kita?
Terima kasih, Ibu Lusia. Untuk memasang gadget statistik, caranya ibu masuk di bagian setting blognya ada banyak gadget yang bisa kita tambahkan. Nanti saya coba screenshot, karena saat ini saya tidak memasang lagi gadgetnya. Tipsnya: buat  artikel yang menarik, aktual, dan yang penting adalah artikel update. Maksudnya seperti artikel saya yang dibaca ribuan orang, tentang download materi belajar di rumah, karena saat itu banyak orang yang mencari materi bahan belajar di rumah. Dan kuncinya ada di judul. Jangan lupa bagikan postingan blog kita di beberapa komunitas blogger. Atau komunitas guru.

Pertanyaan 8 dari Sriyatun-GK: “Mohon izin menyampaikan uneg-uneg. Selama ini mungkin yang kami pahami resume adalah meringkas materi yang panjang kemudian dipersingkat dengan mengambil bagian-bagian yang pokok saja. Tapi dengan beberapa poin yang Cikgu Tere sampaikan poin 1-9 bisa jadi resume kita menjadi lebih banyak/panjang dan melebar dari materi yang kita resume. Bagaimana jika terjadi hal seperti itu (resume lebih meluas/panjang dan melebar)?
Baik, Ibu. Memang pemahaman saya juga resume seperti itu. Artinya meringkas. Namun yang saya sampaikan tadi, intinya jika kita meringkas, jangan sampai kita hanya copas dari materi narsum, namun dimodifikasi lagi dengan kalimat kita agar lebih enak dibaca. (istilahnya Om Jay).

Pertanyaan 9 dari Dwi Rukmi, Gunungkidul: “Ibu Tere yg hebat, saya tertinggal info. Prof. Eko itu siapa dan peran dalam cetak buku sebagai apa? Bisakah kita ikutan kirim outline?
Beliau adalah salah satu narasumber kegiatan menulis. Saya juga sudah lupa saat itu kegiatan ke berapa. Beliau memberikan tantangan menulis buku selama seminggu dan menghubungkan kami dengan penerbit mayor. Karena nama besar beliau, dan beliau juga menjadi penulis kedua dalam buku yang kami tulis. Untuk bisa atau tidaknya, silakan ibu berkonsultasi dengan Om Jay. Nanti Om Jay yang dapat menghubungi Prof. Eko.

Pertanaan 10: “Bagaimana cara menjaga munculnya inisiatif menulis terus terjaga?
Baik. Terima kasih pertanyaannya. Pertama dipaksa. Lalu terpaksa. Lama-lama bisa. Lalu terbiasa. Ini adalah rumus sederhananya.

Pertanyaan 11 dari Aidil Fitriani, Tenggarong Kutai Kartanegara: “Bagaimana manajemen waktu Bunda Tere, selain mengajar, menulis dan ibu rumah tangga dalam menuangkan ide menulis? Jika tidak ada waktu atau kesempatan menulis dalam beberapa hari  bagaimana Bunda Tere menyiasatinya?
Terima kasih. Ini sungguh saya alami. Saya merasa menyesal ketika saya tidak menulis. Jika Bpk/Ibu berkunjung ke blog saya, maka ada jeda cukup lama saya tidak menulis di blog. Itu karena banyaknya kegiatan yang harus saya lakukan. Jika tidak sempat menulis dalam beberapa hari, maka saya menulis saja dulu idenya. Mungkin hanya beberapa baris saja. Bahkan seringnya berupa mind map. Jadi pada saat ada waktu, saya tinggal membuka kembali coretan saya itu dan mulai menulisnya.

Pertanyaan 12 dari Pak Joel, Aceh utara: “Bagaimana cara ibu mengikuti kompetensi blogger? Dari mana kita dapatkan informasi itu dan kiat-kiat apa saja yang harus kita siapkan?
Baik, bapak. Selama ini untuk kompetisi blogger, informasinya hanya dari Om Jay. Beliau sering mendapat sponsor dan akhirnya mengadakan kompetisi. Namun, biasanya di kompasiana dan gurusiana juga ada kompetisinya. Terkadang dari facebook juga ada infonya.

Pertanyaan 13 dari Candra, Langkat Sumatera Utara gelombang 9: “Apa manfaat terbesar di dalam mengajar yang ibu dapatkan dan rasakan setelah menjadi guru yang mampu menulis?
Baik. Manfaat terbesar yang saya rasakan adalah ketika saya lolos seleksi beberapa lomba guru karena essay yang saya tulis. Di sini tentunya ada juga manfaat yang didapatkan oleh siswa saya, karena dengan mengikuti lomba itu, kemampuan profesional saya juga meningkat.  Selain itu, tulisan yang saya buat juga saya jadikan bahan mengajar di kelas.

Pertanyaan 14 dari Sumarjiyati, GK: “Amazing ibu. Terimakasih atas ilmu dan sharing malam ini. Saya mengenal blog baru saja setelah mengikuti kuliah online ini. Sementara saya isi blog dengan resume dan tulisan-tulisan ringan seputar kisah yang saya alami. Sebenarnya saya sudah bergabung di gurusiana sejak 2018 namun di gurusiana tidak seaktif di blog. Yang mau saya tanyakan: Apakah tulisan yang sudah saya publis di blog boleh juga di publis di gurusiana? Bagaimana kita bisa gabung untuk mengikuti tantangan menulis di gurusiana?
Baik. Gurusiana juga merupakan blog, namun itu adalah blog bersama, bukan blog personal. Sebenarnya untuk ketentuan itu, gurusiana (setahu saya) tidak terlalu ketat. Apalagi jika ibu menuliskan keterangan bahwa tulisan itu telah dimuat di blog pribadi ibu, sertakan link-nya. Namun jika di kompasiana, maka hal itu tidak diperbolehkan. Sekalipun tulisan kita sendiri. Untuk bergabung di tantangan menulis gurusiana, silakan ibu aktif mengikuti postingan member dan admin gurusiana termasuk media guru.

Kesimpulan:
Menulis resume banyak manfaatnya. Menambah pengetahuan, mengikat sari-sari ilmu, dan menajamkan pola berpikir kita. Jika kita mengaktifkan diri menulis resume dengan baik dan sepenuh hati, niscaya banyak keajaiban akan terjadi. Maka, buktikanlah sendiri.


Yolis Y. A. Djami (Tilong-Kupang, NTT)
Kamis, 18 Juni 2020 (17.51 wita)



Comments

Popular posts from this blog

TEACHER

BERIRING

AKU ADA SEBAGAIMANA AKU ADA KARENA MEREKA ADA BAGIKU