HARI ISTIMEWA


Dua Mei adalah tanggal spesial, istimewa dan keramat bagi guru-guru Indonesia. Mereka merayakannya sebagai Hardiknas – Hari Pendidikan Nasional. Ia merupakan hari yang sangat  bersejarah karena mereka, para guru ada untuk membentuk kognisi, afeksi dan psikomotor anak muda Indonesia sehingga mampu mempertahanakan eksistensi bangsanya. Karena guru, anak muda Indonesia menjadi tajam intelektualnya, halus budi pekerti dan terampil berkarya. Seandainya tanpa guru, betapa tak berpengharapannya manusia Indonesia hingga kini.

Berawal dari seorang pahlawan pendidikan dengan semboyannya: Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tutwuri handayani. Di depan sebagai pemimpin memberi suri toladan yang layak dituruti pengikutnya. Di tengah membangun kemauan berkehendak untuk bekerja sama dan sama-sama bekerja. Dari belakang memberi dorongan, motivasi agar semakin memaksimalkan potensi diri demi meraih prestasi terbaik. Guru Indonesia memiliki tiga potensi itu yang ditinggalkan oleh Ki Hajar Dewantoro, Bapak Pendidikan Nasional Indonesia.

Tanggal dua Mei adalah hari ulang tahunnya. Bangsa Indonesia menetapkan tanggal itu sebagai Hari Pendidikan Nasional sekaligus sebagai penghormatan dan penghargaan tertinggi terhadap beliau. Masyarakat pendidikan Indonesia sangat berhutang budi pada sosok patriot ini. Semoga kami generasi muda Indonesia dapat dan mampu terus memperjuangkan cita-citanya agar menjadi suri toladan terpuji. Mampu menjadi penggerak, pembangkit, pembangun semangat kebersamaan yang padu. Mampu menjadi pemberi dorongan penuh harapan kepada generasi selanjutnya.

Ini contohnya bagaimana ia menjadi teladan, membangun kemauan dan memotivasi.

Jody adalah anak autis. Anak autis hanya sibuk dengan dirinya sendiri. Dia seperti tidak perduli terhadap lingkungannya. Ketika belajar di kelas, anak-anak yang lain duduk manis diam memperhatikan guru di depan dia bermain di lantai sesukanya. Dia bukan tidak mendengarkan, dia memiliki gaya sendiri untuk menangkap apa yang sedang disampaikan. Terbukti ketika ulangan dia memperoleh nilai tertinggi. Banyak guru tak mampu mengenalinya karena tak mampu memasuki dunianya. Berbeda dengan guru yang satu ini.

Ia seorang guru musik yang mampu mengenal Jody dan dunianya. Pak Guru Arie memberi contoh pada Jody bagaimana bermain musik, keyboard. Pak Guru Arie memainkan nada-nada yang menggugah perhatiannya. Berkali-kali. Terus menerus. Lama-kelamaan Jody menunjukkan sedikit perhatian. Pak Guru Arie mengajaknya bermain keyboard bersama dengan memberitahukan cara yang benar. Setiap bertemu selalu ada kemajuan. Kemajuan yang satu menjadi dasar untuk meraih kemajuan berikutnya. Demikian seterusnya. Sampai akhirnya Jody mampu menunjukkan permainan terbaiknya.

Jody masih duduk di kelas tiga esde. Dan bagi orang lain Jody hanyalah beban. Tetapi bagi Pak Guru Arie Jody adalah teman. Selain memberi contoh dengan mendemonstrasikan cara bermain musik yang keren dan mengajak Jody berkolaborasi sambil mengoreksi kesalahan-kesalahan kecil yang dibuatnya, dia juga mendorong memotivasi agar Jody tampil sendiri menunjukkan keterampilan terbaiknya. Dengan pendekatan, bimbingan dan arahan yang menempatkannya sebagai makhluk bernilai, akhirnya Jody menerima saran sekaligus tantangan untuk tampil.

Pada acara natal sekolah Jody tampil memukau. Pak Guru Arie berada di dekatnya sebagai penyemangat. Teman-temannya yang menyaksikan tak percaya. Jody diganggu dengan segala cara agar dia kehilangan konsentrasi dan buyar hancur permainannya. Tapi Jody rileks. Sambil memperdengarkan nada-nada surgawi yang melawat setiap hati, ia berusaha menghalau mereka yang mengganggu. Akhirnya Jody menyelesaikan pertunjukan itu dengan memukau. Tepuk tangan tempik sorak berdatangan dari segala penjuru ruangan.

Ya, Jody yang tadinya dianggap pengacau, beban, tak berpengharapan oleh banyak orang kini disayang, dipuji, dielukan. Semua itu karena hati lapang dan tangan ramah seorang guru musik, Pak Guru Arie. Dan air mata Pak Guru Arie menetes berderai saat Jody memainkan nada-nada selamat ulang tahun pada tanggal dua Mei beberapa tahun silam. Nada-nada riang ulang tahun kepada guru-guru Indonesia, khususnya Pak Guru Arie, sang guru musik tercinta yang juga merayakan hari istimewanya.

Selamat merayakan Hari Pendidikan Nasional! Happy birthday, Mr. Arie Noya!

Yolis Y. A. Djami (Tilong-Kupang, NTT)
Minggu, 3 Mei 2020 (11.07 wita)

Comments

Popular posts from this blog

TEACHER

BERIRING

AKU ADA SEBAGAIMANA AKU ADA KARENA MEREKA ADA BAGIKU