SEMBAKO
Tahun sembilan puluhan, Thomas Djorgi, artis ganteng itu pernah mempopulerkan lagu pop berjudul: SEMBAKO CINTA. Sembilan bahan pokok cinta. Sedangkan akhir-akhir ini karena wabah covid 19 menyerang tanpa ampun, banyak pihak yang membagi-bagikan sembako dengan cinta yang tulus. Itu mereka lakukan karena kelumpuhan ekonomi yang menyebabkan kekurangan bahan makanan dan kebutuhan lainnya. Kelumpuhan ini adalah imbas dari lockdown. Setiap orang terkurung terjerat dalam lingkungan masing-masing.
Tidak ada pilihan. Lockdown diperlukan untuk mengurangi bahkan memutuskan mata rantai penyebaran virus kejam ini. Dan diharapkan dengan pembatasan itu kondisi masyarakat dunia, Indonesia khususnya, menjadi kondusif dan seluruh sendi kehidupan kembali menggeliat, bangkit dan berlari. Dengan lockdown virus itu akan digerus, pastinya, sehingga situasi kehidupan di semua lini akan pulih. Dan kita lihat covid 19 berangsur sirna, sementara masyarakat berangsur kekurangan dan lapar. Atas dasar itulah berbagai elemen yang berkecukupan berinisiatif menyalurkan sembako kepada mereka yang membutuhkannya.
Termasuk di Kupang, sembako mulai dibagi-bagikan oleh lembaga ataupun perorangan untuk meringankan kehidupan saudara-saudaranya yang terjepit situasi akibat covid 19. Sembako yang dibagikan anara lain: Beras, minyak goreng, gula, teh dan kopi, mie instan dan telur. Semuanya dikemas jadi satu dalam kantong pelastik atau dus lalu disalurkan. Kelihatan tak berarti tapi sangat menolong bagi setiap keluarga atau rumah tangga yang membutuhkan uluran tangan mulia itu.
Salah satu anggota masyarakat Kupang yang memperoleh sembako adalah saya. Saya memperolehnya dari gereja di mana saya berjemaat, Gereja Kupang Baru. Kawan, kemarin sore saya mendapatkannya. Dan, jujur, tak habis-habisnya saya ucapkan syukur. Kenapa? Kemarin siang adalah terakhir kalinya saya melihat butiran beras di tempatnya. Ini saya sampaikan ketika menerima bingkisan sembako itu dan Om Kun yang menyerahkannya mengatakan: “Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat.” Amin!
Kamis, 16 April 2020 (17.47 wita)
Comments
Post a Comment