SELAMATKAN ANAK DARI RASA MALU


Saya sedang mengajar anak kelas X di SMA Tunas Karya Kelapa Gading, Jakarta Utara. Semua siswa berbaris tiga bersyaf dalam jarak setengah lencang kanan untuk berdoa, absen dan pengarahan. Sesudahnya mereka membuat jarak satu rentangan tangan masih dalam bentuk tiga syaf untuk kegiatan lebih dinamis. Barisan seperti ini selalu saya terapkan karena lebih jelas memantau gerakan anak.

Kemudian pemanasan dengan gerakan statis dan dinamis berurut dari kepala ke kaki atau sebaliknya. Ketika sudah sampai kaki dan mereka sedang melakukan gerakan dengan posisi kaki setengah jongkok (seperti duduk di kursi) dan agak terbuka, saya melihat ada sesuatu yang aneh dan cukup mengganggu penglihatan saya dari anak yang berada di syaf paling depan.
Seketika itu juga saya meniup peluit tanda berhenti. Lalu saya memberi aba-aba siap untuk balik kanan lalu istirahat di tempat. Sesudah mereka membelakangi saya, saya mendekati salah satu anak yang kondisinya menarik perhatian tadi. Kebetulan anak perempuan dan mengenakan celana trening berwarna putih. Menarik perhatian karena di tengah-tengah celana trening bagian bawahnya berwarna merah.

Saya langsung membisikkan ke telinganya: “Kamu lagi datang bulan?” Dia tidak menyangka dapat pertanyaan itu. Dia hanya menatap dengan gugup dan takut yang membias, lalu mengangguk. Saya perintahkan dengan isyarat agar ia segera keluar dari barisan untuk selesaikan masalahnya dan tidak perlu kembali dalam barisan, berganti pakaian dan tunggu di dalam kelas.

Banyak yang masih suka menertawakan anak ketika ada hal yang kurang menyenangkan pada mereka. Sebagai guru yang adalah moderator di kelas, kita sebaiknya menghentikan kebiasaan itu. Agar anak jangan kehilangan percaya diri. Kepercayaan diri adalah modal mereka mengembangkan diri. Tanpa rasa percaya diri yang kokoh seseorang tak akan mampu membawa dirinya ke level pengembangan diri yang lebih tinggi.

Tilong-Kupang, 8 April 2020 (11.21 wita)

Comments

Popular posts from this blog

TEACHER

BERIRING

AKU ADA SEBAGAIMANA AKU ADA KARENA MEREKA ADA BAGIKU