PASKAH

Pertama kalinya dalam sejarah hidup saya perayaan paskah tanpa dirayakan bersama. Semua orang se jagad raya hanya berdiam mengisolasi diri di rumah masing-masing. Ini karena invasi corona.

Corona menyebabkan banyak orang merana. Mulai dari orang paling tua sampai yang paling orok, laki atau perempuan, kaya atau miskin, tinggal di kota atau kampung, semua terimbas dampak corona.

Dunia mengeluh dalam tanya: "Kapan ini akan berakhir?" Tak ada yang bisa memastikan. Hanya lontaran kata berlafas doa: "Semoga, kita berharap, kiranya cepat berakhir wabah ini" yang terbersit terucap lirih pedih dari mulut setiap insan yang percaya.

Kita percaya Tuhan ada dan melihat. Dia penuh belas kasih dan pasti Dia akan bertindak seturut kasih-Nya yang tak bertepi. Kebangkitan-Nya telah menyembuhkan, bahkan membangkitkan dan memberi hidup yang berpengharapan. Oleh karenanya, jangan lagi bertanya dalam keluh. Sebaliknya, mengucap syukurlah dalam segala hal yang kita hadapi dan alami. Amin!

Selamat Paskah!

Tilong-Kupang, 12 April 2020 (11.00 wita)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

TEACHER

BERIRING

AKU ADA SEBAGAIMANA AKU ADA KARENA MEREKA ADA BAGIKU