LONTONG SAYUR

Lontong sayur biasanya merupakan menu utama di setiap hari lebaran. Bertamu di rumah siapa pun saat lebaran pasti lontong sayur yang terhidang. Biasanya semua elemen tersedia tertata berdempet berderet di atas meja. Unsur utamanya adalah lontong atau ketupat sebagai sumber karbohidrat, sayurnya yang berkuah santan, telur rebus yang masih bercangkang, emping melinjo, kerupuk, dan juga tersedia daging ayam kampung yang dimasak opor. Tamu yang datang disilakan mengambil meracik sendiri sesuai porsi dan seleranya.

Di hari pertama lebaran biasanya para tetangga dan keluarga akan saling mengantar makanan. Makanannya, so pasti, lontong atau sayur. Tapi mereka yang tidak merayakan akan kebagian juga. Porsinya akan sebanyak tetangga dekat kita. Misalnya ada tujuh rumah yang menjadi tetangga yang merayakan lebaran maka sebanyak tujuh porsi akan mendarat di rumah kita. Dan sebaliknya, saat kita yang merayakan hari besar kita maka tujuh porsi pula harus berikan kepada tujuh keluarga tetangga kita. Inilah, menurutku yang disebut toleransi. Saling mendukung dan saling memahami antarumat beragama.

Selain di momen lebaran, lontong sayur juga biasa dijajakan di pinggir-pinggir jalan di tempat-tempat keramaian. Abang penjualnya biasa menggunakan gerobak sehingga gampang memobilisasinya. Mau ke mana saja, tinggal dorong gerobaknya dan pergi ke tujuan yang diinginkan. Kalau yang dijual, penjualnya lontong sayurnyalah yang meracik dan menyediakannya. Sedangkan pembeli hanya duduk manis menanti pesanannya datang untuk segera dinikmati. Pembeli bebas menambah asesoris lainnya. Semisal pake ayam atau telor atau hati ayam. Bebas. Tapi tentu memiliki konsekwensi yaitu harga yang berbeda. Sekalipun demikian masih tetap dapat dijangkau. Seandainya tidak punya banyak waktu luang untuk makan di tempat, tidak masalah, bisa minta dibungkuskan agar nantinya dinikmati di rumah bersama keluarga tercinta.

Akhirnya, aku harus mengucapkan selamat menikmati lontong sayur yang sudah Anda beli. Dan seandainya berkenan berilah aku satu bungkus supaya aku pun dapat menikmatinya sepertimu. Terima kasih atas pemberianmu yang tulus. God bless!


Yolis Djami (Tilong-Kupang, NTT)
Senin, 20 April 2020 (20.46 wita)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

TEACHER

BERIRING

AKU ADA SEBAGAIMANA AKU ADA KARENA MEREKA ADA BAGIKU