INOVASI DAN KUALITAS DIRI


I.              Pengantar
Kuliah malam ini bersama Bapak Tri Agus Cahyono, M.Pd., dengan tema: "Karya Inovasi & Kualitas Diri." Beliau menekankan bahwa untuk memperoleh karya berkualitas haruslah dari pribadi berkualitas. Pribadi berkualitas berasal dari kemauan untuk tidak puas dengan apa yang dipunyai sekarang. Yaitu dengan cara terus mengamati mutu pengajaran sendiri yang dihubungkan dengan motivasi belajar anak. Bila kemauan anak untuk belajar menurun berarti ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Mungkin materi, mungkin metode mengajar atau mungkin juga alat peraga atau media pembelajaran yang kurang sesuai. Dengan pengamatan yang sederhana seperti ini maka guru akan memaksimalkan apa yang ada di sekelilingnya untuk membuat pembelajarannya berkualitas. 

II.           Materi Pembalajaran
Pada hakikatnya sebuah karya inovasi adalah puncak dari proses belajar seseorang. Menurut taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Krathwool ada 6 tahapan berpikir kognitif yaitu: 1. Mengingat. 2. Memahami. 3. Menerapkan. 4. Menganalis. 5. Mengevaluasi. 6. Menciptakan.

Dalam taksonomi tersebut karya inovasi adalah sebuah tahapan puncak. Jadi ketika kita menginginkan sebuah karya inovasi yang baik, maka kita tidak boleh melewati tahapan-tahapan tersebut. Jangan sampai kita berinovasi tapi tidak tahu ilmunya, tidak paham maksudnya, tidak pernah menggunakan, tidak bisa menganalisis bagian-bagiannya, tidak bisa menilai kelebihan dan kekurangannya. Jadi intinya jika Anda ingin menciptakan karya inovasi maka Anda harus belajar menguasai materi keilmuan dari karya tersebut.

Ketika final lomba karya inobel yang dinilai bukan sekedar bagaimana karya tersebut atau karya tulisnya tetapi yang paling penting dan lebih utama adalah bagaimana penciptanya/inovatornya yang akan ditelisik oleh dewan juri melalui presentasi dan Tanya jawab.

Bagaimana cara kita belajar untuk meningkatkan kualitas diri dan sekaligus menciptakan sebuah karya inovasi adalah dengan bekerja. Belajar kita lakukan pada saat mengajar. Cara belajar paling baik adalah dengan mengajar.

Ketika kita berada di kemampuan mengingat sampai dengan mengevaluasi ada sebuah ketidakkepuasan. Setelah kita belajar, mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, kita pasti mengevaluasinya (kekurangan dan kelebihan). Di situlah rasa ketidakpuasan akan muncul. Dan daya cipta kita sebagai manusia (kreativitas) akan muncul.

Sekarang, bagaimana kita memilih bidang yang akan kita buat inovasinya. Kuncinya "APIK" (saya kutip dari Pak Arif Edi), yaitu: 1. Asli (jangan menjiplak), 2. Perlu (benar-benar dibutuhkan), 3. Inovatif, 4. Konsisten. Contohnya karya inovasi kami yang mendapatkan penghargaan inobel 2016 dengan nama media: Planetarium Bekam.

Media ciptaannya ini adalah hasil dari ketidakpuasan terhadap media konvensional yang selama ini digunakan yaitu globe. Bertahun-bertahun menggunakan globe hasilnya selalu biasa saja. Tidak ada peningkatan. Anak tidak tertarik juga kurang termotivasi sehingga prestasi belajar menjadi kurang memuaskan. Prestasi kurang disebabkan tidak adanya motivasi. Motivasi rendah disebabkan karena materi bukan pada zona motivasi (jangkauan anak). Zona motivasi anak itu adalah sesuatu yang menantang namun bisa dikerjakan. Jadi jika materi terlalu sulit atau terlalu mudah akan dipastikan anak kurang termotivasi.

Ketika menggunakan globe dalam pembelajaran IPA untuk menerangkan materi pergerakan bumi & bulan, anak dipaksa berpikir sangat abstrak. Fungsi media ini adalah mempermudah observasi. Ketika anak memperbandingkan globe yang diperagakan dengan lampu senter untuk mengakomodasikan kejadian sebenarnya antara bumi, matahari, dan bulan sangat sulit. Di sinilah ketidakpuasan terhadap globe muncul.

Kelebihan dan kekurangan globe dianalisis ketika menjelaskan materi tersebut. Berikut adalah hasilnya:

Kelebihan globe adalah: 1. Model yang paling sesuai. 2. Ada di sekolah. 3. Mudah digunakan. Sedangkan kekurangannya adalah:  1. Tidak bisa menampilkan bagaimana kenampakan langit dari bumi saat diperagakan. 2. Meskipun anak kelas 6 sudah mampu berpikir abstrak namun kemampuan tersebut masih terbatas. 3. Khusus pada gerak semu atau bukan gerak sebenarnya anak sangat kesulitan untuk menerima konsep tersebut. Semisal Gerak semu harian matahari. Kita menyampaikan ke anak tentang gerak semu harian matahari. Matahari tidak bergerak tetapi yang bergerak adalah bumi.

Kelebihan dari sebuah karya bukanlah dari sifat modern atau tradisionalnya tetapi lebih kepada kebermanfaatan, ide, dan kemudahan untuk digunakan dan direplika oleh orang lain. Meskipun karya berbasis TIK kelihatan lebih keren tetapi sulit untuk ditiru dibuat oleh guru lain atau sulit diaplikasikan di daerah-daerah tertentu maka nilainya akan kurang.

Kelemahan globe tadi adalah tidak bisa menampilkan bagaimana gerak semu matahari sehingga menjadi sulit bagi anak. Maka anak akan lemah motivasinya untuk terus belajar. Itu kendala yg harus diselesaikan.

Ketika kita merekam video dengan kamera action cam misalnya. Kita menggunakannya dalam kondisi bergerak sedangkan obyek yang kita shot tidak bergerak. Maka ketika kita memutar videonya hasilnya benda yang kita shot kelihatan bergerak padahal aslinya tidak bergerak. Dan kamera merupakan alat optik yang menyerupai kinerja mata sehingga saya mempunyai ide memasang kamera pada globe sebagai pengganti mata kita. Alat peraga  adalah bagian dari media. Ketika saya naik wahana cangkir (komedi putar) di Dufan. Perhatikan teko dalam video tersebut. Teko kondisi sebenarnya tidak bergerak. Tetapi dalam video bergerak. Itulah yang bisa dimanfaatkan untuk menjelaskan gerak semu. Teko sebagai matahari sedangkan kamera adalah mata yang ada di bumi.

Coba tonton video tersebut sambil tiduran berulang-ulang dan jadikan HP Bapak/Ibu sebagai kenampakan langit. Teko akan muncul dari samping, kiri ke kanan dan menghilang. Mirip dengan gerak semu harian matahari. Maka kamera yang saya pasang harus bisa langsung menampilkan kenampakan langit. Kamera saya hubungkan ke laptop dan saya hubungkan ke proyektor (LCD) saya sorotkan. Maka jadilah planetarium bekam. Bekam = Globe berkamera. Cara menggunakan dalam pembelajaran seperti menggunakan globe biasa.

Syarat guru berdedikasi dulu 2016 adalah penunjukan dinas propinsi kabupaten yang diambilkan dari Gupres (sekolah khusus) peringkat terbaik namun tidak lolos ke propinsi. Kalau 2019 dengan pendaftaran melalui akun kesharlindung Dikdas dan rekomendasi Dikpora propinsi. Silahkan pantau terus akun kesharlindung. Jika propinsi ada seleksi silakan dipersiapkan sama seperti Gupres tetapi lebih kepada dedikasi bukan prestasi.

Kunci Inovasi adalah: Menemukan baru dan/atau menyempurnakan yang lama. Silahkan terapkan APIK tadi menurut kondisi Anda sendiri. Minimalkan administrasi, lebih ke hal-hal aplikatif dalam mengajar, ingat kita adalah guru, tugas utama kita mengajar, administrasi kebanyakan hanyalah formalitas jadi utamakan administrasi yang penting-penting saja.

Pendaftaran inobel adalah melalui seleski karya tulis, maka buat karya tulis secara APIK. Judul yang menarik, segar/baru, berbeda dari yang lain dan tentu saja harus lolos uji similiarity maksimal 30% turnitine. Karya tulisnya yang paling bagus adalah karya pengembangan (Research & design) kalau tidak bisa lebih baik bestpractise. Inovasi yang dibangun tidak perlu banyak fungsi tetapi berpengaruh dan mempunyai rentetan keberhasilan dalam menyelesaikan masalah.

Yang menjadi kendala ketika akan meraih juara inobel adalah pengendalian diri. Ini penting agar tidak terjebak dalam sikap yang merugikan penilaian juri. Semisal dalam menanggapi sanggahan atau masukan juri harus hati-hati dan tidak menyinggung. Membela diri dengan dengan kata-kata tersembunyi agar tidak terkesan rendah diri apalagi menyalahkan diri sendiri.

PTK adalah salah satu bentuk karya tulis inovasi. Di dalam PTK ada inovasi. Dalam penilaian seleksi inobel yang dilihat: administrasi, karya tulis; workshop, final (display dan presentasi). Kunci lolos seleksi pertama harus membuat karya tulis yang layak lolos. Keterbatasan adalah kekuatan. Jadi gunakan hal tersebut sebagai pemicu munculnya banyak ide dan meningkatkan kompetensi.

Untuk membuat karya tulis yg layak lolos uji smiliarity tipsnya adalah: 1. Sedikit mengutip langsung. 2. Gunakan sumber asing dengan ada terjemahannya. 3. Jangan membaca buku sumber/KTI orang lain saat menulis.

Syarat lolos workshop adalah: 1. Mengikuti kegiatan dengan baik. 2. Lakukan apa yang diulang-ulang narasumber. 3. Tetap fokus dan jangan minder dengan karya peserta lain.

Syarat menang di final adalah: 1. Berani modal untuk display yang baik. 2. Rancangkan pencitraan sikap dalam presentasi. 3. Berdoa dan tawakal jangan terlalu senang menikmati jalan-jalan yang disediakan panitia.

Untuk model atau pendekatan harus kuat dalam berteori (landasan teori) jadi menguasai teori-teori belajar. Harus berhati-hati dalam menyusun sintak yang mirip langkah-langkahnya dengan model yang sudah ada karena akan terdeteksi plagiat.

Inobel tingkat nasional pendaftaran mandiri, tidak melalui penunjukan. Jika melalui penunjukkan mungkin penyelenggaranya tingkat propinsi atau kabupaten. Tidak berjenjang seperti Gupres, OGN, Anugerah MK.

Dalam berinovasi jangan memikirkan masalah yang bersumber dari luar seperti lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, dan llain-lain. Tetapi fokus pada kompetensi diri. Itulah yang akan memudahkan kita menemukan hal-hal/ide penting yang membantu keberhasilan pembelajaran. Sehingga tidak hanya inobel yang kita dapat. OGN akan dapat. Gupres juga akan kita dapat. Jadi tingkatkan kualitas diri untuk karya yang berkualitas. 

Yolis Y. A. Djami (Tilong-Kupang, NTT)
Kamis, 30 April 2020 (00.14 wita)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

POIRHAQIE de KRISSIEN

BELAJAR = PEMAKSAAN PEMBIASAAN DIRI

TIDAK PAKE JUDUL