ALPUKAT
Alpukat memiliki nama
lain avokad atau avocado dengan nama ilmiah Persea Americana. Ia berasal dari Mexico
dan Amerika Tengah. Kini dikenal dan ada di mana-mana. Kalau kami di Kupang
menyebutnya advokat. Tentang nama, William Shakespeare pernah berucap: “What’s in a name? That which we call a rose by any other name would
smell a sweet.” Terjemahan bebasnya, apa arti sebuah nama? Sekalipun kita
menyebut mawar dengan nama lain ia akan tetap harum. Apapun sebutannya dia, alpukat tetap sama. Sama bentuknya yaitu bulat lonjong dengan bagian kepala yang melekat
pada tangkainya lebih kecil. Sama rasanya yaitu tidak manis dengan tekstur
lembut. Warna kulitnya ada yang hijau ada yang keungu-unguan. Isinya berwarna
kuning kehijauan. Dan berbiji tunggal besar yang berada di tengah-tengahnya.
Yang paling sering
dimanfaatkan dari buah alpukat adalah isinya. Untuk dapat menikmati legit
isinya cukup membelah buahnya secara memanjang dari bagian yang kecil ke arah
yang besar atau sebaliknya. Kemudian keluarkan bijinya. Lalu terserah yang mau menikmati.
Maksudnya kembali kepada selera orang yang ingin memanfaatkan daging alpukat.
Karena tidak semua orang memiliki kebiasaan kesukaan yang sama terhadap buah
ini. Ada yang ingin dibuat jus. Ada yang melumatnya langsung.
Bila mau dibuat jus,
isinya dikeruk lalu masukkan ke dalam blender. Sebelum hidupkan blender,
masukkan es batu serut dan sedikit cairan pemanis. Pakai es serut agar tidak
terlalu kental sehingga mudah diseruput menggunakan pipet. Seruput dengan
sedotan memberi nuansa romantis, kata para milenial. Sedangkan cairan pemanis
berfungsi sebagai pemicu rasa pemulih energi. Sesudah itu, isi hasil blender
dituang ke dalam gelas lalu diberi sedikit susu kental dan/atau coklat sebagai
penguat rasa penggugah selera.
Ada juga yang senang langsung
mengunyahnya begitu saja tanpa dilumat terlebih dahulu. Bila mau mengunyahnya
begitu saja maka biar tampilannya cantik dan berwibawa, sebaiknya dipotong berbentuk
kotak atau persegi kecil-kecil sehingga kelihatan anggun saat disendok dan
dibawa ke mulut. Kemudian potongan-potongan itu ditempatkan di mangkok lalu
diguyurbasahi dengan susu dan ditaburi es batu berbentuk silinder atau persegi kecil. Susu
sebagai pemberi rasa dan pelengkap gizi, sedangkan es sebagai penyejuk
tenggorakan yang kerontang.
Alpukat adalah salah
satu buah favorit di bulan suci Ramadhan karena memiliki kandungan gizi yang padat
padan untuk mengembalikan energi sesudah berpuasa seharian. Selain kandungan
gizi, warna dan aromanya mampu memikat pandangan mata dan penciuman agar lekas
dinikmati. Ah…jadi ngiler!
Alpukat
penggugah rasa
Pemikat
hati
Selamat
berbuka puasa
Selamat
menikmanti
Yolis Y. A. Djami (Tilong-Kupang)
Minggu, 26 April 2020 (23.48
wita)
Comments
Post a Comment